Share

28. Cahaya yang Disembunyikan

Kedua mata Ben terus menyipit. Keningnya terlipat. Kulit keriputnya seakan mengencang ditarik otot-otot yang terkadang menolak usia yang sudah tak lagi muda. Di depannya, dengan posisi terduduk di atas kursi, seorang lelaki telah basah kuyup terguyur peluh.

“Apa lagi yang kau curi, Saka?” Ben bertanya dengan nada tinggi. Wajah itu mengintimidasi.

“A—aku tak mencuri apa pun,” tergagap, Saka berusaha menjawab.

“Bohong! Kau pasti mencuri sesuatu lagi dari tempat ini!” hardik Ben.

“Tidak. Sungguh. Aku tidak mencurinya.”

“Lalu?”

Saka menundukkan kepala. Tak mungkin lagi ia berbohong. Perlahan, ia mulai membuka suara, “Aku hanya meminjamnya … sebentar.”

Telah mendapat jawaban yang diinginkan, Ben bangkit berdiri. Tersenyum tipis. “Barang apa yang sekarang kau ambil?” ia kembali bertanya. Kali ini nada suaranya sedikit diturunkan.

Saka tak

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status