Share

Bab 115

Siska dan Peter berdiri di depan pintu.

Peter tiba-tiba bertanya padanya, “Apakah kamu ingin masuk?”

“Ah?” Siska tertegun sejenak, melihat gembok rantai di pintu besi besar, “Tapi pintunya terkunci.””

“Manjat.” Peter melepas jasnya dan menyingsingkan lengan bajunya, “Aku akan membantumu memanjat masuk.”

“Apakah bisa?” Siska benar-benar ingin masuk dan melihat-lihat. Dia kebetulan memakai flat shoes hari ini. Meskipun ada luka di telapak kakinya, tapi rasa sakit itu masih bisa ditahan.

“Ayo.” Peter langsung berjongkok, “Yang utama adalah kamu jangan takut.”

“Tidak mungkin, aku dulu sering memanjat.” Siska tersenyum. Dia biasanya menyelinap keluar dan memanjat gerbang besi untuk pulang. Dia sangat berpengalaman.

Dia menginjak lutut Peter dan memanjat gerbang besi.

Lalu Peter juga memanjat gerbang besi itu.

Keduanya berhasil masuk ke rumah no. 8 itu. Siska mengajaknya berjalan-jalan di halaman.

“Pagi hari akan lebih indah.” Siska sedang berjalan di halaman dan tiba-tiba melihat pohon apri
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status