Share

Bab 155. Khawatir Atau Marah?

Dengan berat hati Reina merelakan kepulangan Regan ke rumahnya. Pasti Olivia juga sangat mengkhawatirkannya. Dan pekerjaan juga membutuhkan seorang Regan. Apalagi Jeffan yang harus sering bekerja seorang diri tanpa Regan.

“Hati-hati, Pak Regan.”

“Tentu, Sayang. Tapi kamu harus tidur dulu. Baru aku bisa pulang dengan tenang.”

“Baiklah. Reina akan tidur.”

“Besok-besok jangan lupa untuk selalu minum obat dan vitamin,” peringat Regan tidak mau istrinya melupakan kesehatan diri dan calon buah hati mereka.

Reina mengangguk pelan. “Pak Regan harus sering-sering mengirim pesan. Jangan lupakan Reina.”

Wanita itu berbicara dengan nada manja. Sebenarnya ia sedih karena di saat hamil harus berjauhan dengan sang suami tercinta.

“Mana mungkin aku melupakan kamu, Sayang. Aku akan sering-sering mengirim pesan. Bahkan meneleponmu.”

“Janji?” Reina mengulurkan jari kelingkingnya.

“Janji, Sayang.”

Reina pun segera memejamkan kedua matanya. Hingga tak lama kemudian sudah terlelap.

Regan mengecup
Rich Mama

Malam....

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status