Share

Penyesalan

Sepanjang perjalanan pulang, Aldara terus menangis di dalam taksi. Wanita itu tidak menghiraukan supir taksi yang sedari tadi mencuri pandang dari spion. Ia hanya butuh pelampiasan, melupakan segala sesak yang menghimpit dadanya.

'Apa aku bisa bertahan dengan janin ini?' batin Aldara.

Mungkin Aldara tidak akan memberi tahu Alastair tentang janin yang dikandungnya, wanita itu memilih membesarkannya sendiri.

'Karena aku pun sudah tidak mau bertemu dengan Pak Alastair!' batinnya lagi, saat perasaan nyeri itu kembali hadir.

Aldara melemparkan pandangannya ke luar kaca, entah sudah ke berapa kalinya ia menghela napas kasar. Namun, nyatanya kepedihan ini tidak kunjung mereda.

'Aku pernah dituduh mandul dan dikhianati oleh cinta pertamaku, padahal aku tidak seperti itu. Aku pergi dan akhirnya terjebak dengan seorang pria yang hanya terobsesi dengan dendamnya. Aku terima semuanya, bahkan aku menerima semua pelecahan itu demi mendapatkan uang,' batin Aldara.

Air mata semakin menganak sungai saa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status