Share

Part 64. Ketahuan

Elang memacu mobilnya dengan kecepatan penuh. Dia pasti mendapatkan sumpah serapah dari pengguna jalan lain, tetapi siapa yang peduli karena bagi Elang dia perlu melampiaskan rasa kesalnya. Sampai di apartemen, dia menendang kaki sofa untuk mengeluarkan rasa kesal yang menyumbat akal sehatnya.

“Kenapa semuanya menjadi rumit begini?” Elang berteriak pada keheningan yang mencekam. “Aku beneran nggak bisa kehilangan kamu lagi, Pijar. Kamu nggak akan paham perasaanku.”

Melemparkan tubuhnya di atas sofa, lelaki itu menarik napasnya panjang. Memejamkan matanya erat, memijat pelipisnya dengan kuat seolah dia ingin mengurai rasa sakit yang tiba-tiba muncul di kepalanya.

“Sembilan bulan bukan waktu yang singkat. Kalau aku melakukan tes DNA saat bayi itu masih di dalam kandungan, kasihan dia.” Kali ini meja lah yang menjadi sasarannya dengan menendang beda itu sampai bergeser dari tempatnya.

Mengambil rokok dari undakan meja, Elang keluar menuju balkon. Menyalakan rokok itu dan menyesapnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Indarini Rini
cakep lang,harus kena hajar baru sadar itu manda...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status