Share

31

"Jadi besok kan aku mau ikut kegiatan Mapala, om mau gak antar aku ke bus besok pagi?"

"Boleh. Jam berapa?"

"Jam enam pagi om."

"Sip. Oke oke."

"Oke deh, aku tutup ya om."

"Eh tunggu dulu."

"Kenapa om?"

"Bisa tolong sampein sesuatu gak ke Gavin?"

Disaat yang sama Gavin masih sibuk menulis lamaran pekerjaannya, sekalipun besok ia harus ikut kegiatan Mapala, ia ingin lamaran pekerjaan yang dirinya buat sekarang dapat menghasilkan di beberapa hari berikutnya. Semoga saja.

Ia kini berada dihadapan sebuah restoran, ia niat menaruh banyak lamaran disana. Ia sangat berharap salah satu dari lamarannya dapat membuahkan hasil. Bagaimanapun ia mesti memegang uang sepeninggal dirinya yang tidak lagi bergantung pada ayahnya. Ia hanya ingin membuktikan saja kepadanya kalau ia mampu hidup tanpa dirinya.

Tapi mendadak ia ditelepon oleh Riko. Ia mengangkatnya. "Apaan?"

"Ghea nyariin lo tuh."

"Halah, ngapain dia nyariin gua?" tanya Gavin heran.

"Mau ngomong sesuatu katanya."

"Ya telepon gua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status