Share

Bab 18: Beban Pikiran Papa

Ariana terkantuk-kantuk di sofa. Matanya terasa sangat berat pada saat itu setelah memakan cemilan dari Mama Ayu. Dia sebenarnya ingin segera berbaring di tempat tidur. Akan tetapi, pintu kamarnya terkunci sehingga dia tidak bisa masuk ke dalamnya.

Pada saat itu, tanpa diduga Mama Ayu datang menemuinya bersama Papa yang berada di atas kursi roda. Mereka terkejut mendapati anak menantunya terlihat menahan kantuk di sofa.

"Ya ampun, Ariana. Kamu sudah mengantuk? Tidurlah di kamarmu, jangan di sini," tegur Papa Kevin pada Ariana. Seketika itu, Ariana langsung terbelalak kaget.

"Papa?" Ariana mengucek matanya. Dia pun memberikan seulas senyuman hangat pada papa mertuanya. "Papa bagaimana kabarnya?"

"Seperti yang kamu lihat sendiri. Kondisi Papa belum lebih baik," ucap Papa Kevin dengan suara beratnya. "Kevin mana? Kenapa istrinya sudah mengantuk tapi tidak diajak masuk ke kamar?"

Ariana tidak bisa menjawab pertanyaan dari papa mertuanya. Sejak kepulangan mereka tadi, dirinya pun sama seka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status