Share

BERSAING DENGAN TUHAN?

BERSAING DENGAN TUHAN?

"Hallo assalamualaikum," sapa Gendhis berusaha ramah.

"Waalaikum salam, Baby di mana?" tanya suara di sebrang yang tak lain adalah Rio.

Gedhis menghela nafasnya panjang. Haruskah hubungan ini berlanjut untuk seterusnya? Tak bisakah kejadian semalam hanya di anggap cinta satu malam saja. Sungguh dia tak ingin semakin terlibat lebih dalam lagi.

“Kamu pulang mana Baby?” tanya Rio.

“Pulang ke rumahku sendiri Mas," jawab Gendhis.

"Loh aku kira di rumah Ibumu, rumahmu yang ada di perumahan itu kan?" tanya Rio.

"Memang kau tahu?" tanya Gendhis.

"Apa yang tak ku ketahui darimu?" tanya Rio balik.

"Sudah lah Mas, aku tak ingin bercanda lagi," jawab Gendhis.

"Oke, kau tak pulang ke Mamamu saja? Dari pada sendiri di sana," kata Rio.

"Besok aja pulang ke rumah Mama, aku lelah sekali,” keluh Gendhis.

“Oke, tunggu ya! Jangan tidur dulu! Asssalamuaalaikum.”

Telpon di matikan sepihak. Ah mengapa lelaki itu selalu bersik
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status