Share

Ketahuan

"Garini! Buka pintunya! Garini Sarasidya!"

Gedoran pintu dari luar sempat membuat mataku terbuka. Namun, lelah yang menguasai membuatku abai. Begitu juga dengan Sara. Dia semakin mengeratkan pelukan seolah takut aku bakal pergi seperti terakhir kali. Mungkin, aku juga mulai bosan dengan keadaan diam-diam kami selama ini.

"Garini!"

Sara mendadak terbangun, menarikku untuk mengikuti. Dari membuka pintu lemari sampai menyuruhku tetap diam di kamar mandi. Dia panik.

"Sara takut?" Aku terkikik, menyadari tubuh yang terasa lengket setelah peluh semalaman melekat di bawah pendingin ruangan.

Di luar terlalu bising. Suara bariton tampaknya mendominasi pembicaraan. Setelahnya seperti pintu-pintu yang dibanting dan berakhir pada gedoran pintu kamar mandi.

"Buka! Buka atau perlu saya dobrak?" Gagang pintu bergerak kencang, dipaksa membuka. Teriakan Sara dan suara jatuh membuatku berhenti menganggap remeh. Spontan kutarik handuk di kabinet setelah mencuc

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status