Share

133. Sebuah Penyesalan

"Maksunya gimana?" tanya Jonathan yang kaget dengan kalimat yang baru saja keluar dari mulut Kaluna. Dia berusaha melihat Kaluna sebaik mungkin dan berharap kekasihnya itu kerasukan atau mengalami penyakit tertentu yang membuat Kaluna berbicara melantur tak tentu arah.

"Aku ...." Kaluna mengangkat kedua tangannya dengan lemah, ia menghela napas pelan sambil melihat Jonathan, "aku capek ... aku capek, aku nggak kuat dan aku nggak sanggup, Jo."

"Emang aku nggak ngerasain itu juga, Yang? Aku juga sama kaya kamu, aku capek, aku nggak kuat dan aku nggak sanggup, Yang. Tapi, aku nggak ngomong kalimat itu." Jonathan melihat sekelilingnya dan bersyukur tidak ada satu orang pun di sana karena Jonathan yakin teriakkan mereka berdua tadi mampu menembus pintu mobil dan menarik perhatian orang yang berada di luar.

"Aku lebih capek, Jo! Aku lebih ...." Kaluna menunjuk dadanya dengan telunjuk yang bergetar hebat sedang wajahnya terlihat penuh dengan rasa marah, matanya terlihat menyalak garang ke a
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (8)
goodnovel comment avatar
Yanyan
jadi nyesek begindang..
goodnovel comment avatar
Bunda Faiq
speechless aq, mo ngomong apa lagi buat mereka berdua.. cuma gallon doang yg bisa menyatukan jolun ......
goodnovel comment avatar
Enisensi Klara
Yah serba rumit emang keduanya sama2 cinta tapi tembok begitu tinggi .....putus tapi sakit juga ....ah pusing juga
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status