Share

271. Sakit Itu Menyiksa

Emma berjalan secepat mungkin sambil mendorong trolly yang rodanya berputar sangat cepat seolah ingin sesegera mungkin menghilang dari sana.

"Gila! Pamungkas Gila!" batin Emma sambil terus mendorong trolly-nya sekencang mungkin hingga beberapa kali ia mendapatkan lirikan kesal dan teriakkan karena berjalan tidak hati-hati. Tapi, Emma tidak peduli dan enggan untuk melambatkan langkah kakinya. Lebih baik ia dimarahi dan ditatap kesal oleh orang-orang sekitarnya dari pada harus bertemu dengan Pamungkas.

"Kenapa juga harus ketemu itu manusia?" umpat Emma dengan suara sekecil mungkin dan mata terus menatap ke depan. Di kepala Emma saat ini hanya bagaimana caranya supaya dia bisa sampai ke arah pintu kaca keluar tempat itu secepat mungkin agar dia tidak bernapas di satu udara yang sama dengan Pamungkas! Pengap.

"Gila, kenapa pria itu nggak punya otak! Apa dia nggak ada rasa bersalah atau apa gitu? Kenapa bisa semudah itu dia minta maaf dan berharap aku dan Kaluna akan membuka tangan seleba
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (9)
goodnovel comment avatar
Rudyanto Tjandra
bab 198 tepat nya
goodnovel comment avatar
Rudyanto Tjandra
ayah aku dah mati.... kalimat yg membumkan pamungkas.... jurus pamungkas nya kaluna....
goodnovel comment avatar
Siti Kotijah
wkwk rasany bagaimana ditolak pamungkas sedih kecewa sakit yah udah terima aj,,tapi memang bener waliny harus dia tapi,,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status