Share

Pergi

Bagian 8 

Pergi

 Kini di hadapan Mita, seorang lelaki dengan kepala hitam, urat-urat tak beraturan tergambar di hadapannya dengan bau lebih busuk daripada bangkai. Senyumnya membuat Mita berdiri lalu terjatuh lagi. Wanita itu memilih menyeret tubuhnya dengan kedua tangannya, kakinya telah lemas. 

 “Kau mau kemana, Sayang.” Erick menarik kaki Mita, “Kau harus belajar menerimaku apa adanya. Setelah kutukanku lepas, kau akan melayaniku terlebih dahulu.” 

 “You bastard, Erick! Jiji aku lihat kamu!” Lagi Mita muntah melihat darah hitam yang terus menetes dari wajah lelaki Belanda itu. 

 Frederick kesal, ia berdiri, mengambil kursi lalu melemparnya ke dinding. Ujung kursi yang tak beraturan dan tajam ia arahkan ke leher Mita. 

&nb

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status