Share

Seterang Bulan Purnama

Akhirnya ranjang di kamar hotel itu berderit juga karena desakan hasrat dari seorang manusia harimau putih. Tentu ia tak mau melepas kesempatan seterang berlian di depan matanya.

Candramaya yang kini menggunakan wajah aslinya membangkitkan semua kenangan masa lalu yang indah walau tak semuanya.

Ular tujuh warna itu tak sanggup lagi berkelit. Ia tak mampu melawan kehendak penguasa yang sudah bosan hidup dengan manusia biasa.

Deru AC di dalam kamar membuat kulit Candra semakin dingin dan semakin liarlah permainan dua siluman itu.

Kuku yang tumbuh di tangan masing-masing membuat sprei, kasur dan bantal robek. Setiap goresan luka dari jemari Candra tidak berarti apa-apa dibandingkan dengan rasa yang didapatkan Damar.

Keduanya saling berburu dari setiap jengkal kulit lawan main dalam pelukan. Baik Candra maupun Damar sama beringasnya urusan ranjang.

Tidak ada yang peduli berapa lama kamar itu berpenghuni. Damar hanya sedang mengulang adegan yang dulu katanya ia lakukan dalam keadaan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status