Share

Perkelahian

“Dan dari sanalah semuanya terjadi.” Damar menyentuh rambut Candramaya yang tergerai angin malam. Sudah beberapa malam mereka mengenang masa lalu yang lebih banyak pahit daripada manisnya.

“Dan kau lupa padaku. Aku memang perempuan yang hadir sebentar saja dalam hatimu. Terlalu berharap, tidak ingin melihatmu mati, hanya ingin kau bahagia, aku bahkan lupa dengan kebahagiaanku sendiri. Bodoh sekali aku jadi orang dulu. Untungnya sekarang aku siluman, jika hal itu tak menguntungkan bagiku, akan aku tinggalkan.” Candramaya memang sudah banyak berubah daripada saat ia bernama Weni.

“Lalu mengapa kau masih bertahan tinggal ratusan tahun di Bukit Buas, tak mengaku sama sekali, tak buka mulut?”

“Karena kau menutup semua pintu hatimu. Sudah pernah kau hitung berapa banyak perempuan di sisimu setelah kau jadi raja, kau tahu aku tidak dalam masa bersaing dengan siapa pun. Tapi aku tak mau pergi, jadi aku memilih melukai diri sendiri dengan tetap berada di sisimu, hei babu,” ucap Candramaya s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status