Share

Sungai Berliku

Bagian 18

Sungai Berliku

“Sejak kapan ada sungai sepanjang ini di sini?” tanya Andra pada angin. Seumur hidupnya ia hampir menjelajahi semua wilayah Bukit Buas, rasa-rasanya sungai dengan bentuk seperti ular berkelok-kelok itu tidak pernah ada, bahkan airnya cenderung berwarna-warni seperti warna ular penjaga telaga.

“Sejak aku di sini, semua yang tidak ada menjadi ada,” jawab Maya dengan tingkah kekanak-kanakannya.

Tak ada sampan yang tersedia, juga tidak mungkin rasanya ada jembatan yang amat panjang sebagai penghujung jalan.

“Apa mungkin kita salah jalan?” Andra hendak putar balik, ia ingin melewati hutan bambu aja, sebab ia mulai rasakan ibunya memanggil. Entah karena sebuah bisikan saja atau memang wanita itu butuh bantuan. Namun, saat ia ingin kembali. Jalan tersebut tertutup dengan pepohonan, amat rapat sampai tidak ada satu ekor burung pun yang bisa menembus wilayah itu.

“Sepertinya nggak ada jalan lain kita harus lewat sungai ini.” Maya tak banyak bicara lagi. Perempuan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status