Share

16. Tali Pocong

***

"Kalau bukan karena balas dendam. Ogah aku main ke kuburan tengah malam begini." Keluh Tari, kesal. Dengan berbekal pencahayaan yang berasal dari  ponselnya, kedua kakinya melangkah pelan menerobos semak belukar yang mengarah ke suatu tempat. Sesekali tangannya terlihat mengibas, mengusir para nyamuk yang akan hinggap di kulit tubuhnya.

"Lagian, kakek tua itu kenapa harus tahu segala sih, kalau waktu itu aku mengubur buntalan kain itu bersama temanku!" Rutuknya lagi.

"INGAT! KAMU HARUS MENGAMBILNYA DENGAN KEDUA TANGANMU SENDIRI DAN TIDAK ADA YANG BOLEH TAHU TENTANG HAL INI, APA LAGI JIKA KAMU SAMPAI MINTA BANTUAN PADA ORANG LAIN." Perkataan mbah Kaji itu, terus saja mengiang-ngiang di kepala Tari.

Pletak.

"Aaarrgh." Ocehan Tari terhenti saat tiba-tiba ia merasa ada yg menimpuk kepalanya. "Siap-pa i-tu?" Dengan cepat Tari segera mengecilkan volume suaranya, saat ia tersadar jika saat ini dia tengah berada di tenga-tengah semak belukar.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status