Share

25. Stempel cinta

Selama di perjalan, Andira menatap Bagas dari balik punggungnya. Dia merasa ada sesuatu yang sedang menggangu pikiran suaminya hingga membuatnya diam selama perjalanan ke kantor seperti ini. Saat sarapan pun dia tidak banyak bicara, terlebih saat tadi ia menanyakan perihal buket mawar yang tergeletak di tong sampah, sikap Bagas menunjukkan kekesalan. Dia sangat ingat betul bagaimana sikap Bagas waktu itu.

***

"Eh sayang lihatlah, siapa yang tega membuang buket seindah itu?" Tunjuk Andira pada buket mawar yang tergeletak di tong sampah. "Padahal, bunganya masih terlihat segar kan sayang?" Serunya lagi. 

"Bunga itu jelek! Nanti akan aku belikan bunga yang sangat indah untukmu." Hardik Bagas dingin.

Andira mengernyit bingung, padahal dia hanya ingin menunjukkan bunga yang terbuang sia-sia di tempat sampah, bukan ingin dibelikan bunga.

"Aku tidak minta dibel..."

"Jangan pernah menerima apa pun selain pemberian dari suam

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status