Share

43. Takdir Terbaik

Aku dan Mas Adam segera menyusul Sarah ke dalam ruang ICU.

"Tidak boleh berbarengan ya, Bu. Masuknya satu orang saja."

Seorang suster langsung menghentikan langkah kami.

"Kamu saja yang masuk, mungkin Dzabir ingin melihat Papanya," ucap Mas Adam menyuruhku yang masuk sementara dia menunggu di luar. Dengan berat hati aku dan Dzabir melangkah ke dalam dan mendapati Mas Bima sudah dikerumuni banyak tenaga kesehatan dan seorang dokter.

Jantung ini seketika berdegup kencang.

"Ada apa, Sarah?" tanyaku penuh khawatir.

"Tiba-tiba jantungnya lemah, Mbak. Kasihan Mas Bima, Semoga Allah memberi umur panjang," ucap Sarah dengan kedua mata berkaca-kaca.

"Sarah kamu pegang Dzabir ya, biar Mbak cari Mama sama Mbak Ara. Mbak takut terjadi apa-apa pada Mas Bima, sementara Mama belum sempat menjenguknya."

"Iya, Mbak."

Aku pun kembali keluar dari ruangan ini, Mbak Hanum ternyata sudah duduk di kursi tunggu bersama Mas Adam.

"Bagaimana keadaan Bima, Nis?" tanya wanita itu.

"Denyut jantungnya lemah, Mbak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (18)
goodnovel comment avatar
Rini Asih
trus boos, kok cuma segitu, lanjutannya mana
goodnovel comment avatar
Uli arta
lanjut annya mna thor,da lma nunggu
goodnovel comment avatar
Mifta Nur Auliya
Hebat nya yg punya hati masih mau menerima laki yg pernah khianat mendua,heheh kalau saya pribadi kok ogah,,laki yg pernah berkhianat tak pantas di beri kesempatan kembali,hihihihi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status