Share

Fitnah Terbesa

Lira berjalan kaki cukup jauh. Sesekali dia mengumpat kesal. Namun, apapun terjadi dia harus menemukan keramaian. Setelah keluar dari jalan sepi. Dia melihat ada becak di sana. Walaupun gengsi dia harus naik becak. Apa boleh buat. Karena ketika memesan ojek taksi online tidak ada yang bisa ditemukan.

“Setelah ini lihat saja, kalian akan menyesal sudah membuat aku seperti ini!” geram Lira.

Anaknya merengek karena gerah dan lapar. “Sabar ya nak, kita harus berjuang agar bisa membalas dendam pada mereka!” Lira memeluk anaknya. Kini sudah lengkap. Pak Muharpun tak peduli padanya. Hanya Rea yang dia miliki sebagai senjata untuk menghancurkan Mahra dan Angga.

Dia dan anaknya naik becak menuju sebuah hotel. “Hotel ini boleh Bu?” tanya tukang becak.

“Boleh, Pak!” Lira langsung turun melihat hotel yang lumayan megah menurutnya. Setelah membayar dia langsung chek in. Untuk istirahat karena kacapean dan kecewa. Jauh-jauh hanya untuk diusir. Namun, bukannya menjadi pelajaran. Malah level dendam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status