Share

Datang yang Baru

"Tak apa, Nak. Yang penting kamu senang. Ini dimakan dulu bekalnya."

Pak Salim tak terpengaruh dengan aduan Mutia. Dia tak memarahi Laras seperti perkiraan Mutia. Dan memang kenyataannya Laras tak bersalah. Justru dia yang bekerja dengan keras hari ini. Sedangkan Mutia hanya fokus dengan ponselnya.

"Eh … Pak. Maaf, saya baru selesai beli makan." Anton datang dan bertegur sapa dengan sang bos. Pak Salim pun tersenyum dan menepuk bahu anak buahnya itu.

"Ras … ini aku belikan makanan buat kamu. Kamu belum makan, 'kan?"

Laras lantas menatap bekal yang baru saja diberikan oleh Pak Salim. Melihat bekal yang ada di tangannya, Anton pun mengerti.

"Ooh … kamu sudah bawa bekal?" tanya Anton.

"Iya. Saya yang membawakannya. Tapi makasi ya, Ton. Kamu sudah perhatian dengan calon menantu saya," ucap Pak Salim.

Anton terkejut. Calon menantu? Bukankah Laras ini pegawai baru di toko ini?

"Ca … calon menantu? Bukankah kata Mutia …."

Belum sempat menyelesaikan perkataannya, Mutia langsung berlari mengha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status