Share

Ungkapan Isi Hati

"Got it!" Jawaban di ujung sambungan membuatku menghela napas sejenak. Kerinduan itu kini berganti rasa terhina dan marah.

Sengaja kukecup pipi Owen sementara mataku terpatri pada wajah tampan Axel. Masih rupa yang sama, seolah usia enggan menjamah kulit mulusnya. Axel tak berpaling sekali pun. Mengunci tatapan ke arah kami.

Owen terkejut mendapat reaksi agresif dariku, tepuk tangan hadirin menjadi satu-satunya suara berisik di ruangan ini. Mereka kira tindakanku merupakan jawaban atas pernyataan cinta Owen.

"Kita harus keluar sekarang," bisikku ke telinga Owen.

"Kenapa, kau ingin--" Pikiran kotor sepertinya mengontaminasi otak anak ingusan ini.

"Mereka di sini." Kalimat tersebut seketika membungkam kebahagiaan di binar mata biru Owen.

"Apa?"

"Bersikaplah sebagaimana biasanya, beri tahu ibumu diam-diam."

Owen mengikuti perintahku,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status