Share

[29] Kontak

SAAT PAGI TIBA, suasana di apartemen masih belum membaik. Airi tahu, sisa ketegangan dari pertengkaran tadi malam takkan hilang begitu saja. Dia hanya mencoba berharap, meskipun harapan tersebut sia-sia. Kazuki tak mengatakan sepatah kata pun ketika mereka berpapasan. Dia bahkan menolak sarapan dan pamit berangkat sekolah lebih awal dari biasa.

Airi agak lega ketika mendapati anak itu masih mau berpamitan padanya.

“Jangan lupa untuk tetap sarapan di sana!” seru Airi saat Kazuki telah berjalan di lorong apartemen.

Seruan itu tentu saja tak dihiraukan. Airi tak dapat menahan embusan napas lelah. Dia sendiri tak berselera makan, tetapi memaksakan diri untuk menghabiskan sepotong sandwich. Orang-orang kantor kelihatan cukup terheran ketika mendapati Airi datang lebih awal dari biasa. Airi tak menjelaskan apa pun. Dia hanya menyapa mereka seperti hari-hari sebelumnya, kemudian bergegas ke kantornya sendiri.

Ketika jam makan siang tiba, dia memberi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status