Share

Chapter 44

Juanxi terbangung di sebuah ruang inap rumah sakit. Hanya lampu putih yang begitu terang di atasnya, sebagai penanda dirinya menebak berada dimana.

“Aku tak memimpikan apapun,” ucapnya. Dia pikir rasa sakit yang ia alami sebelumnya akan membuatnya melihat adegan baru dalam mimpinya. Nyatanya tidak. Ia melirik ke arah semua dinding di ruangan tersebut. Hanya untuk mencari jam yang melekat di sana. Rupanya sudah jam 3 dini hari. Jam tersebut terletak dekat jendela yang memperlihatkan langit malam.

Juanxi bangkit dari kasurnya dan ia tak melihat tangannya terhubung dengan selang infus. Hanya saja ada bekas suntikan di lengannya, dan ia menduga pihak rumah sakit mengambil sampel darahnya untuk diperiksa.

Dia di ruangan itu sendirian. Tidak memikirkan apapun. Hanya diam duduk di atas kasur.

“Terima kasih untuk penjelasannya ners,” ucap seorang pemuda di luar ruangan. Kemudian ia masuk ke dalam ruangan Juanxi. Lalu kembali berteriak, “Suster! Pasiennya sudah bangun,” ucapnya.

Juanxi hanya d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status