Saat sedang mengobrol dengan Pemimpin Keluarga Dong, Tu Lung Dong mendengar kerang ajaibnya bersiul. Dia mendapat kabar dari para mermaid bahwa Laut Pelangi bagian selatan sedang diserang pasukan monster ular putih yang dipimpin oleh ratu siluman ular putih, Shi Yue. Mendengar kabar tersebut, Tu Lung Dong tidak bisa diam. Dia pun menyampaikan hal tersebut kepada Ampy Ang."Pergilah, Tuan! Tidak perlu mengkhawatirkan kami di sini. Para mermaid itu membutuhkan Anda sekarang," ujar Ampy Ang kepada Tu Lung Dong.Selang beberapa detik kemudian setelah Tu Lung Dong pergi, datang seorang wanita yang tampak sangat lemah. Bahkan menjalankan kakinya pun harus dibantu. Ampy Ang melihat seorang gadis yang tadi mendahuluinya saat hendak menghampiri Renggin Ang, dia bergegas menyambut wanita lemah itu seraya berseru."Ibu!""Ibu? Apakah itu raga Ibu? Mengapa Sera Yu memanggilnya ibu?" tanya Renggin Ang kepada Meriy Ang mencari kejelasan."Itu memang raga Ibu. Tapi, dalam tubuh itu ada jiwa seseorang
Renggin Ang berada di tingkat master tahap pertama, Ampy Ang berada di tingkat jendral tahap pertama, sedangkan Sina Hun berada di tingkat master tahap sembilan. Mereka melawan Master Yu yang barada di tingkat legend tahap ketiga."Kakak, bukankah kau bilang tadi punya rencana?" tanya Ampy Ang."Ah, itu. Aku memiliki racun pencuci otak. Aku tidak yakin ini akan berhasil jika digunakan kepada Master Yu.""Itu tidak akan berhasil! Master Yu telah mencapai tingkat legend dan telah membentuk kekebalan tubuh anti racun. Jadi itu akan sia-sia," kata Sina Hun. "Aku memiliki cara yang lebih ampuh untuk mengalahkannya.""Apa itu?" tanya Renggin Ang dan Ampy Ang bersamaan."Kau sudah mendapatkan buku itu kembali bukan?"Renggin Ang mengangguk."Buka bab teknik penggabungan roh hewan spiritual khusus untuk orang yang memiliki energi spiritual panas dan dingin!" ucap Sina Hun."Adakah teknik seperti itu?" tanya Renggin Ang. "Aku pernah mendengarnya dari kakekku.""Kakek buyut?""Benar."Renggin A
Di sebuah hutan belantara dekat Kediaman Keluarga Ang, sepasang suami istri beserta kedua anaknya, berusaha melarikan diri dari kejaran para Master. Kabarnya, para Master tersebut berhasil mendapatkan sebuah buku kuno misterius. Menurut rumor, buku itu dapat menyerap jiwa seorang Legend dan menjabarkan kekuatannya menjadi sebuah tulisan. Semua ilmu-ilmu yang telah dipelajari oleh sang Legend akan tertulis dengan detail dalam buku tersebut. Namun, ada cara yang tentunya sulit untuk dipelajari. Yaitu dengan suatu formasi untuk membuka buku tersebut, dan menyegel jiwa seseorang ke dalamnya. "Awaaaaas!" teriak Mery Ang melihat beberapa belati melesat ke arah suaminya yang sedang menggendong si sulung. Seta Hun sudah menyadarinya dari awal. Dia menggunakan jurus angin bergoyang untuk menghancurkan belati-belati itu. Wuuuuush! Scraaash ... scraash! Walaupun lelaki itu berhasil mematahkan serangan, sayangnya mereka telah dihadang oleh tujuh orang tingkat master tahap ketujuh. "Ke mana
Di sebuah dunia kultivator, terdapat tujuh dataran benua Yaitu Me, Ji, Ku, Hi, Bi, Ni dan Yu. Dataran Benua Me terbagi menjadi enam daerah yaitu Wahid, Itsnen, Tsalasa, Arba', Khomsa, dan Sitta.Daerah Wahid terpecah menjadi enam kekuasaan yang masing-masing dipimpin oleh keluarga ternama. Mereka adalah Ci, Lin, Ling, Sang, Ju, dan Ang. Dengan wilayah kekuasaan Keluarga Ci sebagai pusat kota.Seorang kultivator terbagi menjadi tujuh tingkatan, yaitu:1. Pejuang2. Pendekar3. Prajurit4. Kesatria5. Jendral6. Master7. LegendAdapun hewan, terbagi menjadi tiga tingkat keganasannya, yaitu:1. Rendah2. Menengah3. TinggiMasing-masing tingkatan harus melalui sembilan tahap untuk naik ke tingkatan selanjutnya.Setiap kultivator, memiliki tujuh titik meridian yang tertutup. Apabila seseorang bisa membuka satu titik meridian, dia akan naik ke tingkatan selanjutnya.Ada juga yang namanya kekuatan mental. Kekuatan ini adalah kekuatan alam bawah sadar seorang kultivator. Semakin kuat kekuat
Di alam bawah sadar Renggin Ang. "Siapa kau? Beraninya mengambil alih tubuhku!" ucap Renggin Ang menghampiri gumpalan roh yang tiba-tiba hadir dalam tubuhnya."Hahaha. Ragamu cukup bagus, meski baru mencapai tingkat pejuang, Bocah. Aku akan melenyapkan jiwamu dan mengambil alih raga ini!"Wuuush!Roh itu mengikat kuat jiwa Renggin Ang, hingga anak itu merasa kesakitan."Aaargh!"Beberapa kali roh pedang kayu berusaha untuk melenyapkan jiwa Renggin Ang, tapi gagal."Kekuatan mental anak ini cukup kuat, sangat sulit untuk bisa menghancurkan jiwanya," gumam roh pedang kayu.Sementara itu, di kenyataan Ampy Ang melihat kakaknya terdiam seperti patung sembari memegang pedang kayu. Kemudian, gadis kecil itu naik ke punggung Renggin Ang. Dia meletakan telapak tangan di kepala Renggin Ang dengan sedikit mencengkeram."Mata elang!"Patsss!Dengan menggunakan mata elang, terlihatlah apa yang sedang terjadi dalam diri Renggin Ang."Hey, Kakak bodoh! Padahal kau bisa menendang roh itu dengan mud
Dalam perjalanan menuju Pegunungan Cincing, Renggin Ang melewati sebuah pasar yang masih termasuk daerah kekuasaan keluarga Ang. Anak itu berpapasan dengan Bara Ang."Lihat, Kak Bara! Dia anak yang tadi, kan?" tanya Tu Ang."Heh, benar. Itu dia."Bara Ang menghampiri Renggin Ang dan mendorongnya hingga terjatuh."Hey, sialan! Enam bulan lagi akan ada kompetisi keluarga. Jika kau bernyali, ikuti kompeisi ini dan saat itu, akan menjadi hari kematianmu!" seru Bara Ang."Haha. Dia tidak akan bisa mengikuti kompetisi. Yang bisa mengikuti kompetisi minimal harus berada di tingkat pejuang tahap kelima. Aku tidak yakin, dia bisa menembus tiga tahap dalam waktu enam bulan," ujar Say Ang.Mereka berjalan melewati Renggin Ang sambil mencibir."Cih! Sombong sekali!" decit Suluh, si roh pedang kayu. "Jika kau mau, aku bisa merasuki tubuh mereka dan menghancurkan kultivasinya.""Tidak perlu. Apapun yang mereka katakan, yang terpenting saat ini adalah aku harus segera menemukan obat penawar untuk Am
Di kala Renggin Ang sudah mencapai batasnya, tiba-tiba muncul sosok bayangan Meriy Ang di hadapannya."Ibu," ucap anak itu lirih. Remang-remang, dia melihat ibunya melawan sang ular dan pada akhirnya tak sadarkan diri.Kekuatan dahsyat milik wanita itu membuat monster ular kesulitan. Hal itu membuat lilitan badannya pada tubuh Renggin Ang merenggang."Lepaskan anak itu!" ucap Meriy Ang kepada monster ular. "Aku akan membiarkanmu pergi, jika kau melepaskan anak itu sekarang.""Ssshh."Tanpa pikir panjang, ular itu pun melepaskan Renggin Ang dan pergi.Meriy Ang mendekat melihat kondisi tubuh Renggin Ang. Matanya sayu ketika mendapati tubuh Renggin Ang penuh darah. Kemudian, dia menyalurkan energi spiritualnya untuk mempercepat penyembuhan. Setelah wanita itu menghabiskan seluruh energinya, dia kembali beristirahat ke dalam buku kuno untuk memulihkan diri...."Ugh, gelap."Renggin Ang terbangun saat hari tengah malam. Dia beberapa kali mengucek matanya, mengira dirinya telah mati."Apak
Melihat keadaan Ampy Ang tampak buruk, membuat Renggin Ang kebingungan. Dia menggigit kuku jarinya."Tenanglah, Ampy Ang sedang berusaha membuka titik meridian pertama dalam tubuhnya," ucap Meriy Ang."Apa? Bukankah yang harus dirasakan, tubuh yang meledak-ledak dan hawa panas seperti terbakar?" Renggin Ang mengingat kembali, peristiwa saat dirinya pertama kali berkultivasi. "Kekuatan spiritual Ampy Ang bersifat dingin, seperti milik Ibu. Berbeda denganmu yang memiliki kekuatan spiritual bersifat panas, Renggin Ang.""Ah, ternyata begitu."Ampy Ang telah berhasil membuka titik meridian pertama. Saat ini gadis itu masih tengah berjuang mempertahankan diri, Renggin Ang duduk santai di depannya dengan berpangku tangan."Aku yakin kau bisa mengatasinya sendiri. Iya kan, adikku." Anak itu tersenyum simpul."Aaaaargh!"Badan Ampy Ang sedikit menunduk. Dia mulai memejamkan mata dengan ekspresi seperti orang menahan kentut. Gadis kecil itu membelalakan matanya secara mendadak, membuat Renggi