Share

55. Tenaga Inti Geledek dikerahkan

Apakah dia hancur bersama batu itu? Batin Rara Kemuning bertanya-tanya penuh kecemasan.

Berangsur-angsur asap tebal yang mengepul sirna disapu angin. Ketika debu itu hilang sama sekali, tampak Manggala masih duduk di atas tumpukan batu-batu yang hancur. Sikap duduknya tidak berubah sedikit pun. Kedua tokoh sakti Itu terperanjat melihat hasil gempurannya tidak berpengaruh apa-apa terhadap lawannya.

"Oh..." Rara Kemuning mendesah lega melihat pendekar muda itu masih hidup. Sikap gadis itu tidak lepas dari pengamatan Patih Giling Wesi.

Dia hanya tersenyum-senyum saja. Rupanya dia mengerti apa yang telah melanda putrinya ini. Patih Giling Wesi kembali perhatiannya tercurah pada ketiga tokoh yang kini telah bertarung kembali.

Tanpa disadari, sepasang mata tengah mengawasi pertarungan itu dari balik pohon. Jelas pemilik sepasang mata itu bukan orang sembarangan. Kehadirannya saja tidak diketahui sama sekali. Sementara itu Manggala sudah kembali melayani dua law

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status