Share

Penyesalan Awal

Berjarak beberapa kilometer dari kediaman pribadi Kaisar Franklin Taslim, si Duda Bramantyo tengah mengeluh sekaligus meratapi nasib yang menimpa dirinya.

“Pramudya brengs*k!” maki Bramantyo untuk yang kesekian kalinya hari ini, “awas aja kalau ketemu lagi, Ku tabrak aja pake mobil sampai mati! Bangs*t!” sambungnya berapi-api sambil menekan kain berbungkus es batu pada rahangnya yang memar hingga kontan ia meringis menahan sakit.

Bagaimana tidak Bramantyo memaki seperti ini jikalau dialah pihak yang kalah pada sesi baku hantamnya dengan Pramudya siang tadi.

Umur memang tidak bisa bohong walau keinginan hati menggebu-gebu. Bramantyo memang baru tiga puluhan tapi dia bukan tipe petarung bahkan tidak pernah secara khusus memelihara otot-otot pada tubuhnya. Terlebih Bramantyo bukan tipe petarung, meskipun semangatnya ingin melumpuhkan musuh begitu tebal.

Pahit memang, tapi inilah yang harus ditelan mentah-mentah oleh Bramantyo. Pria beranak satu ini kalah telak dari Pramudya dan nyaris pi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status