Share

Selamat

Mengebut menjadi satu-satunya pilihan jika ingin menyelamatkan diri. Jadi, inilah yang tengah dilakukan Riana.

Riana tidak pernah melajukan mobilnya melebihi batas seperti sekarang ini. Adrenalin dan rasa takut lah mendorongnya bertindak hingga menekan pedal gas dalam-dalam.

“Sha, Kita mau kemana ini?” tanya Riana setengah berteriak, yang tanpa dia sendiri sadari jika suaranya terlontar lebih besar.

Belum Falisha merespon pertanyaan sahabatnya itu, dering ponsel sudah lebih dulu menyela mereka.

Tanpa Falisha melihat nama yang muncul di layar ponselnya, di dalam pikiran wanita itu sudah muncul satu nama dan terbukti kalau dugaannya benar. Matteo menelpon balik karena tidak kunjung menerima panggilan berkala dari Falisha sesuai janji mereka pada panggilan yang lalu.

Alih-alih menjawab pertanyaan sang Sahabat yang tetap mengebut karena masih dalam pengejaran musuh, Falisha lebih memilih menerima panggilan telepon dari calon suaminya itu.

"Ya, Mat?" sapa Falisha dengan sebelah tangan mele
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status