Share

Pertengkaran

“Kok sepi?” bisik Hera bergumam sendiri melihat kediaman itu dalam keadaan remang karena lampu yang belum dinyalakan setelah pintu yang tidak terkunci ini terbuka, “Mas Bram?” panggilnya sedikit keras sambil melangkah masuk.

Hening, tidak ada jawaban yang menyahuti panggilan Hera.

Berkerut sedikit kening Hera karena keadaaan yang menurutnya tidak biasa ini, tapi tetap dilangkahkannya kaki lebih jauh untuk masuk ke dalam rumah itu.

Netra Hera beredar menatap sekeliling rumah yang di desain minimalis itu. Kondisinya terlihat berantakan dengan sepatu dan tas kerja Bramantyo yang diletakkan sembarangan, pun lantainya berdebu karena tidak ada yang pernah berinisiatif menyapu.

Kondisi ini jelas jauh berbeda saat ia berkunjung semasa masih menyembunyikan hubungan dari Falisha. Di tangan wanita yang bertubuh tambun itu, rumah selalu dalam keadaan bersih dan rapi.

“Dia sudah pulang kok! Tapi kenapa nggak nyahut?” bisik Hera berbicara sendiri nyaris tidak terdengar telinga saat matanya menangka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status