Share

Di Balik Hal yang Buruk

Selama pria berbadan besar dan berotot melakukan hal tersebut, selama itu pula Puti Bungo Satangkai memerhatikan. Bukan tentang ia yang takut diracuni atau sejenisnya, tapi lebih kepada ekspresi pria itu sendiri yang cukup menggelikan baginya.

“Kau lihat?” ujar Antaguna sembari mengusap mulutnya dengan punggung tangannya. “Tidak ada racun dalam makanan itu, gadis sialan!”

Lalu, Bungo tertawa-tawa sembari menunjuk-nunjuk Antaguna. Ia sudah tidak bisa lagi menahan tawanya, terlebih pada saat itu mulut Antaguna belepotan.

“Berengsek!” dengus Antaguna. “Kau malah menertawaiku.”

‘Kau sangat lucu!’

Antaguna membelalak. “Hei, jangan sembarangan menilaiku. Aku ini penjahat, seorang pemimpin penjahat pula. Jangan seenaknya menganggapku sebagai seorang pelawak! Kau menjatuhkan harga diriku, kau tahu itu?!”

Tapi wajah kesal pria tersebut justru semakin membuat tawa sang gadis berderai, seperti ia sulit untuk menghentikannya.

“Berengsek!” dengus Antaguna.

Dan ia memilih untuk diam sampai gadis it
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status