Share

Firasat buruk

Bab 18

Firasat buruk

Arif sampai di rumah sakit ketika jam dinding menunjukkan pukul sebelas siang. Arif mampir di kantin rumah sakit untuk membeli makan siang. Setelah membeli makan siangnya, Arif kembali menuju kamar rawat ibunya.

"Bu," Arif mencium tangan ibunya seraya meletakkan palstik putih yang di bawanya.

"Lho, dari mana kamu, Rif?" Tanya Bu Wongso memindai plastik yang di tenteng Arif.

"Owh, Arif beli makan siang, Bu!" Ujar Arif membuka kotak makanan yang di belinya di kantin rumah sakit. Aroma rendang menguar ke seluruh ruangan, membuat Bu Wongso menelan ludah, benar-benar ingin mencicipi rendang tersebut.

"Rif, ibu pengen coba rendangnya," ujar Bu Wongso mengulurkan tangan untuk meraih kotak makanan tersebut.

"Nggak boleh, Bu. Kan ini pantangan." Jawab Arif menatap Bu Wongso dengan tajam.

"Sedikit aja, Rif." Bu Wongso memohon kepada Arif.

"Ibu itu bandel banget ya, atau jangan-jangan sebenarnya bukan Yana yang ngasih-ngasih ibu makanan pantangan, tapi ibu ngotot mau beli,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ida Nurjanah
laki2 ga guna.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status