Share

Dia Keguguran

Herni masih diam. Duduk melipat kedua tangannya di depan dada, memandangi Kendra yang mulai membersihkan debu di toko, sebelum menyambut kedatangan pembeli. Sangat bersih dan tertata rapi, meski tak ada karyawan lain yang membantu Kendra di toko.

"Ibu mau sarapan apa? Biar aku belikan, sekalian membeli cairan pembersih lantai di depan pasar." Kendra menyapa Herni, yang kini masih duduk di meja kasir. Bibirnya masih mengerucut, tidak suka dikekang Kendra seperti sekarang.

Herni yang biasa hidup lepas tanpa aturan sama sekali tentu saja pusing tujuh keliling diawasi seperti sekarang. Sehingga ia tidak ingin membuka mulutnya sampai Kendra mau mengikuti apa yang ia inginkan.

"Bu, coba buang semua egonya. Agar aku pun bisa menjadi anak yang berbakti kepada Ibu dan menuntun pada jalan yang baik. Aku kasihan sama Ibu hidup tanpa arah seperti sekarang. Apa Ibu ingin, terus menerus hidup tanpa arah, tanpa kebahagiaan dan selalu menemukan kesialan."

Kendra bersimpuh di depan Herni. Menggenggam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status