Share

Episode 25: Pengampunan Yang Tulus Itu Mestinya Tanpa Syarat.

Episode 25: Pengampunan Yang Tulus Itu Mestinya Tanpa Syarat.

Pada malam harinya, bersama cuaca yang masih menyajikan guyuran hujan es dalam intensitas deras, Kael dengan kerendahan hatinya berlutut di depan mamanya—posisinya masih di balik jeruji besi bungker, sementara Aldia di luar bersama Eriel.

“... sekali lagi, ampuni kebodohanku. Maafkan kesalahan dan kekuranganku saat nyatanya tidak menunjang kebaikan. Lalu untuk Eriel, adikku tercinta ... maafkan aku telah menjadi kakak yang tidak dapat diandalkan ....”

Kael berpasrah diri sekalipun batinnya bergejolak lantaran harga dirinya serasa digadaikan. Dia nampak serius, dan memang serius.

Akan tetapi, entah adakah Aldia dapat melihat keseriusan putranya. Atau malah melihat adanya kesepakatan yang telah dibuat Kael pada Eriel.

”Apa yang membuat mama harus percaya kalau permohonan maafmu itu adalah hasil penyesalan hatimu, bukan manipulasi? Dan premis apa yang membuat mama pantas mengampunimu? Bagaimana bisa mama percaya kalau di masa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status