Pertarungan berlangsung intens hampir selama satu jam penuh, tokoh pemenang tetap dipegang oleh Alice, sama seperti dimasa lalu saat Chang Zui asli masih hidup— seberapa keras Huang Li Zhen berusaha mengalahkannya di arena pertarungan, Putra Mahkota tetap berakhir dibelakang sebagai seorang pecundang.Li Zhen kemungkinan besar salah paham dengan tindakan Chang Zui dan berpikir gadis itu berusaha mempermalukannya di depan semua orang karena kesal sudah diselingkuhi, padahal sebaliknya. Chang Zui mengajak Huang Li Zhen bertarung setiap kali cemburu ialah karena Zui ingin membuktikan jika kemampuan yang dia miliki lebih baik dari Qing'er.Untuk menjadi Kaisar Langit dibutuhkan seorang Permaisuri yang tak kalah kuat dan mahakuasa untuk membantunya mengendalikan seluruh alam dibawah aturan Surga. Nahas sekali, Huang Li Zhen tidak memahami konsep tersebut dan senantiasa berpikir Chang Zui hanya mengincarnya demi takhta. "Tujuanmu ke sini, pasti ingin membunuhku setelah Kaisar Langit member
Huang Li Zhen diam membisu seribu kata usai mendengar seluruh pejelasan dari Alice. Seakan seutas tali berminyak dipatik oleh kobaran api, suasana hatinya meledak, kacau dalam satu waktu. Kenangan lama masa kecil antara mereka berdua terlintas begitu saja. Benar .... sosok Chang Zui mempunyai segalanya sebagai putri satu-satunya dari Dewi Bunga dan Dewa Petir. Lantas untuk apa Chang Zui terobsesi pada takhta Permaisuri? Hanya dengan latar belakang Dewi Bunga dan Dewa Petir— sudah lebih dari mumpu untuk membuat Kaisar Langit sekalipun harus bertindak hati-hati padanya karena kedua orang tuanya termasuk Dewa Dewi berpangkat tinggi yang punya posisi penting di Alam Surga maupun Alam Semesta. Benarkah itu karena mencintainya? Sejak kecil, dia di besarkan oleh Dewi Bunga dan berteman baik dengan Chang Wang— mendiang kakak laki-laki Chang Zui. Mengingat Kaisar Langit selalu sibuk dan sibuk, Huang Li Zhen lebih mirip seperti putra Dewi Bunga dari pada putra dari Kaisar Langit.Setiap dia
"Lalu bagaimana denganmu? Ayo kembali bersamaku, Huang Li Zhen tidak benar-benar mati, bala bantuan pasti akan datang padanya cepat atau lambat, Kaisar Langit sepertinya sedang mengincarmu." "Aku tahu, dia ingin aku mati." Reaksi Yue Moran spontan meremat pinggang ramping digenggaman tangannya tanpa sadar. "Apa? Ingin kau mati? Kenapa?" Suara seraknya begitu rendah dan dalam seolah dapat menarik jiwa lawan bicaranya. Alice diam untuk beberapa waktu, dia agak bingung tentang cara bagaimana lagi untuk membangun alibi demi menipu Yue Moran. Karena dia tidak bisa membocorkan hal-hal yang berkaitan dengan tugasnya sebagai kontraktor sekaligus jiwa transmigrator. "Moran, aku—""Jangan katakan padaku jika itu memang adalah rahasia. Aku tidak masalah, kau berhak memiliki rahasiamu sendiri. Namun, bisakah kau berjanji satu hal padaku?" "Katakan, apa itu?" "Berjanjilah ..." Jemari Moran menarik pinggang ramping Alice lebih erat dari sebelumnya. Alhasil tubuh mereka berdua saling menempel
"Semuanya akan baik-baik saja selagi aku pergi meninggalkan Alam Atas. Dewi Bunga dan Dewa Petir mungkin akan khawatir, tetapi dengan surat dariku, mereka bisa lebih waspada dan menjaga diri dari Kaisar Langit dan Huang Li Zhen. Entah sampai kapan kedamaian ini bisa terus berlangsung," Alice berhenti terbang menaiki pedangnya. Suara layunya terdengar letih lesu, namun semua usaha yang membuat dia letih hingga seperti ini tidak sia-sia karena tujuannya terlihat semakin jelas di depan mata. Sudah dekat. Saatnya dia pergi meninggalkan Yue Moran dan berpindah ke dimensi lain, membantu Pahlawan Dimensi berikutnya. "Nona, lebih baik kembali ke ruangan sistem. Di sana adalah tempat teraman bagi anda saat ini.""Baiklah, biarkan aku masuk ke sana sekarang," ucapnya sedikit apatis. Sesaat kemudian muncul sebuah portal dimensi, Alice berjalan masuk ke sana, tertelan oleh pecahan ruang tersebut. Sesampainya di ruangan sistem yang sudah lama tidak dia kunjungi, Alice melihat ruangan kosong di d
Alice keluar dari ruangan sistem begitu penyulingan obat berhasil dilakukan. Ia bersiap akan pergi berteleportasi ke perbatasan Alam Iblis dan Alam Surgawi usai Leon berkata terjadi peperangan besar di sana yang mana memberikan imbas luar biasa besar pada orang-orang dari Alam Bawah. Bahkan dari sini, dia bisa melihat nyala api kekacauan dari Alam Immortal. Sepertinya Klan Immortal juga menolak untuk secara paksa tunduk dan diperbudak oleh Klan Dewa yang seharusnya berbudi pekerti dan beperikemanusiaan. Bukannya bertindak brutal dan kejam melebihi Iblis seperti ini. "Kondisinya ... terlalu buruk sampai saya bingung bagaimana harus menjelaskan detailnya. Saya mendapatkan sinyal baru, Dewa Petir baru saja meninggal dunia demi melindungi Mo Zheng Liao.""Apa?" "Dewa Petir meninggal dunia, Nona. Kultivasi beliau sudah berubah menjadi seorang Iblis, dari data yang dimuat— Dewi Bunga juga turut berubah menjadi seorang Iblis Surgawi karena hatinya terkekang dendam oleh Huang Di Chen. Coba
Alice pergi ke arena medan perang dikejauhan sembari dilindungi oleh Huang Li Zhen. Mereka berdua berhenti di sudut pojok untuk menjauhkan diri dari pantauan orang-orang. Alice mencari-cari lokasi Mo Zheng Liao dan tak berselang lama, dia menemukan Zheng Liao sedang dilindungi oleh Hui Ying yang terluka, lalu di sisi Zheng Liao ada sesosok tubuh penuh darah yang mungkin sudak tidak bernyawa. "Ayah?" Beo Alice tersentak memandang seberapa buruk kondisinya.Huang Li Zhen memeluk kedua bahu ramping gadis tersebut kian erat, merasa bersalah atas tindakan Huang Di Chen yang semakin menggila, "Zui'er, maafkan aku, aku tidak bisa melakukan apapun untuk Ayahmu." Kedua tangan Alice terkepal erat, menahan diri dari emosi yang tidak diperlukan. Sifat emosionalnya terkadang menjadi boomerang mematikan bagi dirinya sendiri. Ia mendorong Li Zhen mundur jauh, "Pergi sekarang, lemparkan pil ini kepada Ayahmu. Benda ini akan membuat tubuhnya kaku selama sepuluh detik karena kultivasinya terlalu ting
"Datang kemari ingin membunuhku?" Suara Alice terkesan datar. Santai dan tenang seolah-olah dia sedang menghadapi seorang anak nakal. "Berapa lama lagi kau ingin merusak kehidupan manusia di seluruh Dimensi, Dewa Jahat?" Huang Di Chen yang dikuasai oleh pecahan roh Dewa Jahat terlihat lebih menakutkan dan bengis dengan sepasang mata ungu bersinar penuh kebencian. Seluruh tubuhnya menguarkan kabut hitam kental, aura Iblis kuat keluar dari sosoknya yang mana membuat penduduk Alam Surga yang tersisa sontak saja terkejut bukan main.Terutama Huang Li Zhen, "Ayah? Ayah adalah Iblis?" "Sial! Kaisar Langit ternyata berubah menjadi seorang Iblis!" "Pergi! Pergi dari sini! Kita telah dipermainkan oleh seorang Iblis!" Sedangkan para Iblis justru ketakutan karena rasanya jiwa mereka akan tersedot oleh kesengsaraan serta kebencian kuat dari tubuh Kaisar Langit. Mo Zheng Liao tak luput dari rasa intimidasi menekan tersebut, buru-buru menelan pil pemberian Alice. Di kejauhan, Alice berdiri mel
Dimensi kedua, misi kedua. "Nona? Nona!" Seorang pelayan kecil menangis tersedu-sedu disebelah seorang perempuan yang jatuh pingsan dengan kondisi badan seluruhnya basah total hingga ke gulungan rambut hitam panjangnya. Pelayan kecil itu menuding seorang remaja laki-laki berpakaian lusuh di dekat tepi danau, "Itu karenamu! Nonaku jatuh karenamu! Aku akan melaporkanmu kepada Tuan Jenderal agar kau dihukum mati!" Alice merasakan rasa pusing kepala hebat, kesemutan ini begitu mirip dengan rasa pening saat pertama kali dia merasuki tubuh Chang Zui pada misi pertama. Lalu suara tangisan yang menyambutnya bahkan serupa sekali. Alice membuka matanya yang terasa berat, agak sedikit perih juga, "Ukh!" Alice, "..." Tunggu sebentar. Apa-apaan dengan tubuh baru ini?Sangat lemah? Alice merasa dia berubah menjadi selapis kapas tak bertenaga. Bukankah ini terlalu buruk baginya? 'Leon.'Suara kucing gendut dari dalam sistem terdengar canggung seolah merasa bersalah, 'Nona, saya pikir ada kes