Mengumpat terlebih dahulu, Zhu Lian segera mengerahkan teknik Langkah Bayangan Angin dan mengikuti ke mana monster itu pergi. Ia berpikir. Makhluk-makhluk di Ether Realm dapat memangsa satu sama lain. Itulah mengapa, terkadang beberapa bahan yang seharusnya terdapat pada monster tertentu, malah ditemukan di antara sisa-sisa yang ditinggalkan monster lain. “Rantai makanan berlaku di sini. Makhluk macam begini pantasnya berada di puncak rantai makanan. Tetapi mereka bahkan tidak meninggalkan sisa apapun. Monster kelas roh saja memilikinya. Sebetulnya, masuk klasifikasi yang mana dia?” Terjadi kejar-kejaran antara Zhu Lian dengan musuhnya. Malahan, mereka sempat kembali bertarung singkat saja. Lalu monster itu kembali berhasil melarikan diri. “Tidak. Aku tak akan membiarkan makhluk dengan kekuatan ilmu hitam seperti itu berkeliaran bebas. Walau tidak menguntungkan -aku mulai mata duitan- dia harus dimusnahkan!” gumam Zhu Lian. Tetapi kemudian, Zhu Lian sempat terganggu dengan kemuncu
Seraya membalikkan badan, Zhu Lian berkata, “Aku sendiri tidak …”Seketika itu napas Zhu Lian terhenti di kerongkongannya. Tatkala, ia melihat dengan jelas wujud wanita yang tengah melangkah mendekat padanya tersebut.Selama dia bertualang, Zhu Lian menilai tiga kawan wanitanya cantik-cantik semua. Terutama, Luo Yan yang begitu manis. Tapi kali itu, dia melihat sosok yang lebih mengagumkan lagi. Mata sipit wanita itu besar, hidungnya mancung dan berbibir mungil.“Aku tidak tahu makhluk seperti apa dia itu, Nona. Dia memiliki aura roh, namun dua minggu yang lalu, aku bertemu dengan makhluk sejenis di lantai 3,” jelas Zhu Lian.Perempuan itu menyimak penuturan Zhu Lian, sembari berjalan melewati si tukang bakmi. Saat sang hawa melintas di hadapannya, Zhu Lian terkesiap. Wanita cantik itu mengenakan sebuah lencana emas putih bertatahkan batu rubi bentuk aksara Hanzi yang berarti: ‘seribu’.Emblem itu menandakan bahwa dia merupakan petinggi dari Sekte Thousand Rainbows. Yang merupakan, sa
Walau merasa grogi, Zhu Lian menurut. Ia mengulurkan sebelah tangannya pada Bai Lu. Dia berharap, lengannya tidak gemetaran akibat canggung karena akan disentuh oleh seorang perempuan jelita.Tanpa ragu, Bai Lu membalur kedua tangan Zhu Lian menggunakan salep yang memberikan sensasi dingin tersebut.“Apakah kau sudah makan atau perbekalanmu cukup, Zhu Lian?” tanya Bai Lu.“Ak-aku sudah makan dan aku rasa … perbekalanku memadai. Sebab, aku sendiri tidak bermaksud ada di sini sampai matahari tenggelam,” Zhu Lian menjawab seraya memperhatikan Bai Lu yang mengusap-usap permukaan kulit tangannya.“Ah, sykurlah. Aku ingin membalas kebaikan hatimu barusan. Tetapi aku sendiri tidak membawa apa-apa. Tambang milik ayahku hanya sekira setengah kilometer saja dari sini. Kalau saja kau mau menunggu, aku bisa mengambil makanan, minuman juga … upah untukmu.”Bai Lu berceloteh. Zhu Lian diam saja. Ia hanya bisa terus-terusan menatap wajah wanita itu. Merasa dirinya tidak ditanggapi, Bai Lu memandang
Itulah yang dikatakan oleh pemimpin Sekte Heavenly Fountain Blessing tersebut pada Zhu Lian. Bersemangat walau belum mengetahui apa yang akan disampaikan Dokter Chou pada dia, Zhu Lian langsung menjawab.“Apakah aku boleh ke sana sekarang, Dokter? Sebab khawatirnya sore nanti, orang-orang keburu akan santap malam di sini.”“Oh, kalau kau memang bisa kemari sekarang, silahkan saja. Aku siap menerima tamu sepertimu kapan saja.”Selama ini, Zhu Lian memang biasa menitipkan dagangannya pada wanita pedagang di warung sebelah yang menjajakan minuman-minuman segar.“Nyonya Ta, mohon maaf. Bolehkah aku menitipkan warungku sebentar. Jika ada pelanggan, tolong dilayani saja seperti biasa. Aku ada keperluan sebentar,” pesan Zhu Lian.“Baiklah, Nak Zhu Lian. Toh menjelang sore begini, warungmu belum terlalu ramai bukan?”“Ya, Nyonya. Terima kasih. Aku akan kembali dalam satu jam.”Menggunakan bus, Zhu Lian tiba di Rumah Sakit Air Mancur Kesembuhan. Setibanya di sana, Luo Yan sudah menanti dia. Zh
Pada saat menerima panggilan tersebut, Zhu Lian berusaha membuat nada berbicaranya sekalem mungkin. Padahal, ada lonjakan riang dalam dirinya ketika mengetahui. Akhirnya, putri dari Lord Gong Xiao Bin itu menghubungi dirinya.“Tuan pendekar Zhu Lian, maafkan aku baru menghubungimu hari ini. Aku sempat sibuk membantu ayahku di tambang-tambangnya yang berada di lantai 5 dan 6. Apakah kau ada waktu untuk pergi ke tempat kita bertemu tempo hari?”“Tentu, tentu saja, Nona pendekar Bai Lu.”“Haha! Baiklah, Zhu Lian. Aku tunggu kehadiranmu di sana.”Ada satu hal utama yang membuat Zhu Lian merasa otomatis terkagum-kagum pada Bai Lu. Yaitu, perhatian Bai Lu terhadap dirinya pada saat mereka bertemu pertama kali.Waktu itu, Bai Lu tidak segan merawat tangannya yang terkena gigitan Lalat Penyengat menggunakan tangannya sendiri.Selain itu, dia juga bertanya pada Zhu Lian. Apakah dirinya memiliki perbekalan yang cukup. Perhatian putri pemimpin sekte Thousand Rainbows itulah yang membuat hati Zhu
Pusaka adalah sebuah senjata yang terbuat dari bahan-bahan yang ditemukan di Ether Realm. Atau malahan, secara misterius ditemukan ‘tergeletak’ di sana. Untuk menciptakan sebuah pusaka tidaklah mudah. Awalnya, para pendekar akan melihat dan merasakan atau bahkan sampai melakukan tes. Apakah bahan langka yang mereka miliki bereaksi terhadap kekuatan spiritual mereka. Jika benar begitu, mereka akan membawa bahan yang mereka temukan di sana ke pandai besi. Kemudian, pandai besi akan menentukan. Benarkah bahan tersebut dapat dijadikan sebuah senjata. Sebuah pertaruhan. Terkadang atau malah sering kali, mereka menemui kegagalan. Sama halnya dengan pisau Tombak Taring Naga milik Zhu Lian. Namun, karena bahannya kemungkinan tidak selangka itu karena Master Yu sebagai penciptanya mampu menciptakan beberapa pisau Tombak Taring Naga, ia tidak tergolong sebagai sebuah pusaka. “Pu-pusaka? A-apakah … Lord Gong yakin, beliau akan memberikan sebuah pusaka untukku?!” tanya Zhu Lian terkaget-kage
Pada saat Bai Lu mengatakan bahwa dia sudah mencapai tingkatan Highest, Zhu Lian sedikit minder. Akan tetapi, sangat wajar jika putri seorang pemimpin sekte telah mencapai level segitu.Namun lantas, sistemnya mengirim notifikasi. Bahwa, dia harus mempelajari teknik jarak jauh dari Bai Lu. Keraguan muncul dalam kepala Zhu Lian.Bai Lu adalah putri dari pemimpin sekaligus pendiri salah satu sekte paling disegani di kota mereka. Wanita cantik itu juga datang dari kalangan terhormat. Apakah Bai Lu mau menjadi guru baginya?“Bai Lu …, aku mencapai tingkat Elevate belum lama ini. Sehingga, aku belum memiliki teknik serangan jarak jauh.”Akhirnya, Zhu Lian memberanikan diri untuk berkata-kata. Serangan jarak jauh bersifat letal atau mematikan memang baru akan dimiliki oleh seseorang pada saat ia mencapai level Elevate. Terkecuali, teknik yang bersifat suportif.“Sedangkan kau telah mencapai tingkat Highest. Maaf jika ini kedengarannya kurang ajar. Akan tetapi, aku tinggal jauh dari kakekku
Pertanyaan Bai Lu itu membuat Zhu Lian terdiam. Kakeknya memang mengajari dia ilmu bela diri sampai tingkatan maksimal. Tetapi, dia tidak pernah diajari cara mengerahkan qi. Sehingga, ia tidak mengerti apa-apa tentang kekuatan spiritual.“Ak-aku tidak tahu, Guru,” polos Zhu Lian menjawab, memanggil Bai Lu layaknya guru ilmu bela dirinya sungguhan.Namun para pendekar memang seperti itu. Siapapun mentor mereka, mereka akan menyebut orang tersebut sebagai guru mereka. Bahkan selama dilatih kakeknya, Zhu Lian selalu menyebut sang kakek demikian.Karena disapa dengan sebutan ‘guru’, Bai Lu nyaris saja tertawa. Akan tetapi, dia sedang mengatur dirinya untuk serius. Sehingga, ia mengabaikan panggilan yang disematkan Zhu Lian pada dirinya.“Sesuai namanya, kekuatan spiritual berasal dari roh yang berada dalam diri kita, Zhu Lian. Menggunakan qi, kita menyerap unsur-unsur yang ada di sekeliling kita. Sehingga, membuat roh kita menjadi lebih kuat lagi dan melepaskan energi yang ia miliki.”Sem