"Daddy, belikan aku Teddy bear yang besar ini untuk teman bermain."Mark bersembunyi dibalik boneka Teddy bear yang ukurannya sangat besar melebihi tinggi orang dewasa, tangan kekarnya menggerakkan kedua tangan boneka Teddy dan ia menirukan suara anak kecil. Mark sedang menggoda sang kakak yang sedang bingung memilih mainan serta pernak-pernik kamar untuk calon putranya yang akan terlahir ke dunia sebentar lagi.Hari ini keluarga kecil Myers sedang berbelanja di mall, Alice mendadak ingin berbelanja ke pusat perbelanjaan. Keinginan itu datang begitu saja di benak Alice sehingga Daniel tidak sempat melakukan banyak persiapan termasuk membooking seluruh Mall selama beberapa jam ke depan, beruntung Mark hari ini sedang tidak sibuk sehingga adik semata wayang Daniel Myers itu ikut pergi ke mall dan tentu saja ia membawa serta anak buah terbaiknya untuk ikut serta melakukan pengawalan."Apa kau mau mati di tanganku? Hentikan candaanmu atau aku akan membunuhmu, suaramu itu benar-benar mem
Alice berhasil dibawa pergi oleh anak buah Jonathan setelah berhasil melumpuhkan Daniel dan anak buahnya, perempuan yang sedang mengandung itu juga dibawa ke sebuah pulau terpencil milik keluarga Miller. Strategi Jonathan untuk menghancurkan Daniel telah dimulai dan serangan telak sang pemimpin kalajengking itu langsung ke titik terlemah sang CEO karena Alice adalah poros hidup Daniel, jika Alice dihancurkan maka hidup Daniel otomatis juga ikut hancur, bukankah itu adalah sebuah rencana yang sangat sempurna?"SHIT!! Kak Daniel!! Kak Daniel ... Math, Will!!"Mark berlari sekncang-kencangnya mendekati Daniel saat ia melihat sang kakak tergeletak bersama dengan kedua bodyguardnya, kedua jari ia tekankan ke leher Daniel untuk memastikan keadaan sang kakak apakah masih hidup ataukah sebaliknya. Pria gagah itu bernapas lega saat ia berhasil menemukan denyut nadi sang kakak tercinta, Mark juga memastikan tidak ada luka serius di tubuh Daniel."Syukurlah, kak Daniel baik-baik saja," ucap Mark
Terbangun dari pingsan dan baru mengetahui sang istri tercinta jatuh ke tangan musuh bagi seorang Daniel Myers adalah sebuah mimpi terburuk dalam hidupnya, sang istri yang sedang hamil 7 bulan rentan kehilangan nyawa jika sang musuh sudah berkehendak. Amarah, rasa takut, depresi serta banyak kemungkinan-kemungkinan negatif lainnya kini terus berputar-putar di dalam otak dan hati Daniel memikirkan nasib istri serta putra yang sebentar lagi akan terlahir di dunia yang belum jelas akan berakhir seperti apa.Sungguh rasanya ingin mati saja, melihat Alice menangis saja sudah membuat dada Daniel terasa sesak apalagi kalau sampai istrinya terluka atau bahkan kemungkinan terburuknya adalah Jonathan menghabisi nyawa Alice serta bayi yang sudah lama dinantikannya. Daniel benar-benar akan hancur jika semua kemungkinan buruk yang ada di otaknya benar-benar terjadi dan ia harus mengambil tindakan secepatnya dengan melakukan pencarian."Mark kenapa kau biarkan Alice jatuh ke tangan Jonathan?! Kenap
"Well, kita bertemu lagi Nyonya Myers dan kau terlihat semakin cantik. Daniel memang sangat pintar memilih wanita," ucap Jonathan. "Sekarang hanya tinggal kita berdua saja, Alice. Pilih salah satu, kau ingin berbicara dulu denganku atau langsung bercinta denganku di ranjang?" Jonathan mengukung tubuh Alice di dinding, mendekatkan wajahnya dan bersiap melumat bibir ranum Alice. Alice memeluk perut buncitnya, berjaga-jaga jika Jonathan tiba-tiba memukulinya atau menyerangnya seperti kemarin, kepalanya menoleh ke samping agar Jonathan tidak bisa menciumnya. 'Aku tidak boleh membuat si berengsek itu marah atau dia akan menyakiti bayiku. Kau harus sabar Alice, tenangkan dirimu dan jangan sampai membuat Jonathan marah," ucap Alice di dalam hati. "Cepat katakan apa maumu," ucap Alice. "Serahkan surat gedung apartemen tua itu kepadaku dan semua aset kekayaan yang Daniel berikan kepadamu," pinta Jonathan. "Aku tidak punya semua yang kau bicarakan, kenapa kau tidak minta langsung saja kepa
Jonathan menarik tubuh Helena yang masih telanjang, mendekatkan tubuh sang wanita yang sedang tertidur membelakanginya ke dalam pelukannya, tangannya terus meremas sambil sesekali memilin puting payudara Helena sampai ia tertidur. Tepat tengah malam Jonathan terbangun saat anak buahnya kembali mengetuk pintu, ia bergegas memakai kimono tidurnya lalu menutupi tubuh Helena dengan selimut."Besok pagi-pagi sekali kita harus pergi ke kota untuk menyiapkan kontainer heroin dan juga senjata yang akan dikirim ke Italia, bawa banyak orang untuk mengawal kiriman kali ini karena ini adalah kiriman besar dan aku tidak ingin ada masalah lagi," titah Jonathan kepada tangan kanannya."Lalu bagaimana dengan tawanan anda?""Tinggalkan saja 10 orang untuk menjaga markas, kedua wanita itu tidak akan bisa kabur dari sini. Terutama Helena, aku telah membuatnya lemas dan aku akan membuatnya terus tertidur hingga 2 hari ke depan sedangkan Alice tidak bisa banyak bergerak karena dia sedang hamil besar jadi
Sore menjelang, anak buah Jonathan sedang berpesta minuman keras karena merasa bebas setelah ditinggal oleh Jonathan. Berdalih untuk menghangatkan badan di tengah suhu udara yang semakin dingin menyerang tubuh, nyatanya anak buah Jonathan mampu menghabiskan beberapa botol minuman keras hanya untuk melepaskan penat setelah menjalani hari-hari berat di bawah kepemimpinan sang bos yang terkenal sangat diktator kepada bawahannya. "Alice, sekarang saat yang tepat untuk kabur. Aku akan menggunakan tubuhku untuk menggoda pengawal yang menjaga pintu dan di saat pengawal itu lengah kau harus memukulnya dengan ini," ujar Helena sembari menyerahkan tongkat pemukul kasti yang ia temukan di dalam kamar Jonathan. Alice mengangguk ragu, ekspresi wajahnya terlihat ketakutan. "Apakah tidak ada cara selain menggunakan tubuhmu?" "Tidak ada!! Hanya dengan cara ini yang bisa kita gunakan untuk kabur, mengerti? Jadilah kuat dan pemberani demi bayi yang ada di dalam perutmu," ucap Helena berusaha untuk me
Perahu yang ditumpabgi Alice terhanyut hingga ke lautan lepas, terombang-ambing oleh hempasan ombak serta terpaan angin yang tiada henti. Angin laut yang dingin sangat menusuk kulit dan tulang membuat seluruh tubuh Alice menggigil kedinginan, ia hanya bisa merebahkan tubuh ringkihnya di perahu sambil menahan rasa sakit disertai perih di sekujur tubuh bekas siksaan Jonathan yang masih basah terutama luka tembak di lengannya. Darah segar terus merembes keluar dari lengannya dan mulai membentuk genangan di sudut di perahu, wajah Alice berubah pucat dan seluruh tubuhnya kini mati rasa. Perempuan cantik itu hanya bisa menunggu keajaiban datang, nyawanya kembali dihadapkan oleh malaikat maut yang sedang mengintai dirinya, beruntung hari ini lautan tenang karena tidak ada terjangan badai hanya saja suhu di lautan saat ini sangat rendah dan Alice bisa mati terkena hipotermia jika bantuan tak kunjung datang. "Dingin ... Honey, tolong selimuti aku. Aku kedinginan," racau Alice. "Tolong Helena
Daniel, Mark dan Albert masuk ke dalam ruang perawatan Alice. Tangis Daniel pecah melihat kondisi luka di tubuh serta wajah sang istri yang berhasil selamat dari tawanan Jonathan, jari-jari kokoh sang CEO mengusap lembut pipi sang istri yang dipenuhi memar bekas siksaan Jonathan.Pria gagah itu terus menyalahkan dirinya sendiri atas kelalaiannya, rasa penyesalan Daniel akan terus menghantui di sepanjang hidup setiap ia melihat wajah polos Alice yang kini berhiaskan memar serta luka."Baby, maafkan aku karena gagal melindungimu. Aku memang suami yang tidak berguna," lirih Daniel.Mark memegang bahu kokoh Daniel yang sedang bergetar, ia bisa merasakan kesedihan serta rasa hancur sang kakak ketika melihat kondisi sang istri yang menyedihan dan hampir mati di tangan musuh. Sebagai seorang lelaki tentu Mark tidak habis pikir kenapa iblis macam Jonathan bisa terlahir ke dunia, menyakiti seorang wanita yang sedang mengandung benar-benar perbuatan yang keji dan tidak bisa ditoleransi oleh Mar