Share

Bab 230: Neneknya Paman Jahat

“Saya pikir Tuan serius, ternyata ….” Alonso geleng-geleng kepala sembari mengelus dada.

“Tadinya.” El melirik asisten pribadi dan menyeringai. “Tapi karena aku masih memiliki hati, lagi pula setelah mengetahui alasannya, aku merasa kasihan, ya setidaknya kejadian ini memberi pelajaran pada siapa pun supaya tidak berbuat curang.”

Setelah memberi hukuman ringan pada salah satu pengawal yang berkhianat. El segera kembali ke rumah sakit, ia ditemani Alonso.

Satu jam lalu hampir saja jantung pria paruh baya itu merosot ke lambung lantaran aksi gila El. Ternyata El hanya menggertak tanpa benar-benar melakukan hukuman mengerikan. Ia juga memecat satu pengawalnya dan memindahkan keluarga besar mereka ke desa terpencil.

“Silakan Tuan,” ujar Alonso membuka pintu.

El merangkul bahu asisten pribadi. “Terima kasih, Paman. Ayo masuk.”

Dua pria dewasa berbeda usia itu disambut derai tawa menggemaskan nan menyejukkan hati. Al dan Gal berceloteh menceritakan pengalaman mengunjungi perbukitan.

Anak-a
NACL

Selamat hari senin Kakak 。◕‿◕。。◕‿◕。

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status