Share

BAB 32

"Jadi, kapan kalian akan melangsungkan pernikahan? Ibu udah gak sabar pengen lihat kalian di pelaminan. Temen temen ibu pasti akhirnya iri dan gak bakal ngatain ibu lagi."

Aku tersedak. Ini terlalu cepat. Berulang kali aku terbatuk-batuk. Hingga sebuah tangan kokoh menyodorkan segelas air putih di depanku.

"Kamu gak papa? Pelan pelan aja makannya. Atau, kamu terkejut sama pertanyaan ibu?"

Kepalaku menggeleng, walau sebenarnya ingin sekali mengangguk. Tapi, aku tak bisa. Takut gerak tubuhku yang merespon seperti itu, dapat mengecewakan hati dari calon ibu mertuaku.

"Syukurlah. Ibu kira, kamu terkejut dengan pertanyaan ibu. Padahal, ibu pengen cepet cepet lihat dan menyaksikan kalian menikah. Angga sudah terlalu tua buat pacaran," bisiknya di ujung kalimat. Kini, aku yang mengulum senyum mendengar bisikan calon ibu mertuaku.

"Kamu bekerja?" tanya sosok lelaki yang sedari tadi diam mengamati dan tak banyak bicara.<
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status