Share

Gangguan Gilang

"Silahkan, kalau kamu bisa. Jangan ganggu hidupku, jika aku tidak menganggumu," desisku dengan mengigit bibir pelan.

Nagita berang dengan rencana pernikahan kami. Menurutnya, itu akan membuat Mas Gilang semakin tidak bisa melupakanku. Umpatan dan makian dia tumpahkan padaku.

Dia menuduhku mengingkari janji yang pernah kuucapkan padanya. Aku sudah menunaikan apa yang kuucapkan. Namun, takdir seakan enggan melepasku dari lingkaran keluarga Sentawibara. Bagai buah simalakama. Menjauh dibenci, mendekat juga dicaci. Miris.

"Aku benci pada manusia sok suci sepertimu!" jerit Nagita. Wajahnya merah bak kepiting rebus yang siap disantap.

"Itu pintu, silahkan keluar! Aku banyak pekerjaan. Apa pun yang kamu lakukan, aku tetap menikah dengan Khanif. Aku tidak merebut apa-apa darimu. Buka pikiran dan hatimu, jangan selalu siram dengan benci dan emosi. Hingga pada akhirnya dia akan mati dan tidak berfungsi," pungkasku santai. Nagita menatap tajam ke arahku. Langkahnya mendekatiku.

"Berarti kamu mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status