Share

Part 22. Berbincang Di Atas Kasur

Melody menjauhkan tubuhnya dari Samudra ketika mendengar ucapan lelaki itu yang begitu menggelitik telinganya. Dengan bersentuhan seperti ini saja, jantung Melody sudah tak karuan. Bagaimana bisa harus membuat bayi bersama dengan Samudra? Itu hanya akan membuat nyawanya hilang seketika. Bukannya dia tak mau, dia hanya belum siap. Setidaknya, harus ada ucapan cinta di antara mereka. Itupun kalau Samudra bisa mencintainya.

“Mau ke mana sih, Bu? Udah di sini aja. Enggak-enggak kalau saya mau perkosa Ibu.” Begitu kata Samudra dengan nada menggoda. Yang membuat Melody semakin bergidik ngeri.

Perempuan itu segera saja bangkit dan duduk. “Bapak ini kenapa jadi ganjen gini, sih?” Melody tampak sedikit aneh saat menatap Samudra yang memeluk guling. Posisi mereka bahkan berhadapan sekarang. “Ngeri tahu nggak, Pak?”

“Kan saya ganjen sama Ibu aja. Nggak-nggak kalau ganjen sama perempuan lain.”

Sungguh, Samudra tampak kekanakan. Itu tidak terlihat kalau dia adalah Samudra. Sosok cuek dan dingi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status