Hara yang mendengar suara Vier tampak tertegun dan tubuhnya semakin bergetar. Dia tahu jika dia mengatakan sekarang, maka semua hal buruk yang ditutupi akan terbongkar. Dan Vier tentu saja akan meninggalkannya tanpa berbalik kembali. Tapi jika tidak, dia tak tahu akan seperti apa kata-kata yang akan dikeluarkan. Hara menunduk dalam dan dia merasa semuanya akan benar-benar berakhir. Pernikahannya baru berjalan hampir satu bulan, tapi semua hal buruk melanda rumah tangga mereka. “Kamu adalah suaminya, seharusnya kamu tahu apa yang terjadi dengan Hara!” Teriakan yang dikeluarkan oleh ayah Hara tentulah hanya untuk menutupi kegugupannya. Bagaimana tidak, dia mendapatkan video berdurasi lima detik dengan menampilkan putrinya dengan dua lelaki yang menggerayangi pahanya. Di sana di jelaskan, ‘Tindakan kriminal yang dilakukan oleh Hara’ dengan beberapa bukti. Hal itu menimbulkan kepanikan pada ayah Hara. Mereka tentu saja tidak tahu apa yang sudah dilakukan oleh Hara sebelumnya. Lalu seb
Bukankah Vier sudah memberi peringatan kepada Hara dan keluarganya saat itu jika dirinya tidak pernah mencintai Hara. Tapi, mereka ngotot meminta Vier menikahi Hara. Dan sekarang, ketika semua hal buruk terjadi, kenapa harus Vier yang repot mengurus perceraian? Dia sudah pernah melakukannya sekali, jadi dia tak akan melakukannya untuk kedua kali. “Aku nggak akan menceraikanmu, Vier. Nggak akan.” Sedu sedan tangis memenuhi ruangan. Ayah Hara yang sudah selesai menghajar Vier, kini menatap ke arah putrinya dengan tatapan sedih. Lelaki paruh paruh baya itu mengusap wajahnya dengan kasar karena merasa frustasi. Vier yang masih duduk di tempatnya tak bergerak sama sekali. Memar di wajahnya mulai terlihat jelas dari sebelumnya dan darah merembes keluar dari kulitnya. Hara mendekati suaminya dan menangis kencang saat tangannya hampir mencapai wajah Vier. Sayangnya, Vier menolak dan menghidari tangan Hara. “Vier ….” “Sekarang terserah apa yang akan kamu lakukan. Kalau memang kamu masih m
Pertanyaan yang dilontarkan oleh Vier adalah sebuah pertanyaan sederhana yang seharusnya tidak perlu membuat Violet kesal. Tapi entah bagaimana dia merasa jika hubungan Vier dan Hara sudah lebih jauh dari yang dibayangkan. Vier bertanya ‘apa yang sebenarnya terjadi’ kepadanya. Bisa saja itu karena dia ingin mengetahui apa yang dilakukan oleh Violet sampai dia istrinya ketakutan seperti itu. Dan menyalahkannya? Violet tidak nyaman ketika pikirannya begitu jauh melangkah. Apakah dia cemburu dengan hubungan Hara dan Vier? Tidak. Kenapa dia harus mencemburui Hara? Dia bukan perempuan yang pantas dicemburui. Dia hanyalah Hara dan tidak sebanding dengan dirinya. “Apa yang terjadi?” Ibu Violet datang dengan secangkir minuman di tangannya. Perempuan itu sudah mengantarkan Vier pulang sebelum berbicara dengan putrinya. “Dia sungguh berantakan?”Meskipun Vier dan Violet bukan lagi suami istri, tapi hubungan mereka masih baik. Meskipun ibu Vier sudah mengatakan banyak hal buruk tentang Violet
Ketika seseorang merasa kecewa dan kesabarannya sudah diambang batas, maka dia akan mengatakan sesuatu yang tidak masuk akal. Tapi Vier mengatakan semua itu dengan nada tegas dan percaya diri.Melajang seumur hidup katanya? Itu terdengar ironi. Tapi bagaimana lagi, ibunya terus mendesaknya untuk melakukan sesuatu yang sangat dibencinya. Bahkan perempuan paruh baya itu sudah mengetahui tentang perbuatan buruk yang dilakukan oleh Hara, tapi bagaimana bisa dia masih bisa membela Hara mati-matian.“Kamu ini bicara apa!” Karena tidak tahan dengan kalimat yang keluar dari mulut Vier, ibu Vier berteriak murka. “Vier, kenapa kamu tidak berdamai dengan dirimu sendiri dan bersikap layaknya seorang suami kepada Hara? Hara berbuat sampai sejauh itu karena dia ingin mempertahankan kamu di sisinya. Dia mencintai kamu.”Memangnya siapa yang peduli dengan itu? Vier tidak menjawab dan pergi begitu saja dari rumah. Di dalam pikirannya, dia harus pergi ke suatu tempat yang tidak ada siapa pun yang menge
Candy bisa melihat Ben pergi meninggalkan Briana termenung di tempatnya. Entah bagaimana dia merasa kebahagiaan merayap di dalam hatinya. Itulah kenapa seorang manusia harus tahu diri dan tidak serakah. Dia ingin mendapatkan banyak hal, tapi karena cara yang digunakan salah, maka dia hanya bisa kehilangan semua yang dimiliki.Karena teman lama sedang bersedih, maka tentu Candy yang menghiburnya bukan? Maka, dengan anggun dia melangkah mendekati Briana yang masih tidak bergerak di tempatnya. “Sepertinya ada seseorang yang sedang bersedih.” Candy dengan lembut berbicara. Menatap langsung ke arah Briana. Briana yang menyadari keberadaan Candy menjadi ketakutan. Wajahnya pucat pasi. Tubuhnya tampak bergetar. Ternyata penyekapan itu sungguh membuat Briana ketakutan luar biasa. Dan perempuan itu tampak trauma dengan keberadaan Candy. “Aku tidak memiliki masalah denganmu, Candy. Jangan ganggu aku.” Bahkan suara Briana bergetar. Candy tersenyum mendengar itu. Namun senyum itu penuh makna.
Raka terus memikirkan tentang seorang calon yang ibunya katakan. Sejak beberapa bulan yang lalu, pembahasan tentang pernikahan selalu menjadi topik hangat di keluarga Raka. Ibunya seperti kebanyakan ibu-ibu yang lain, mendesak anak mereka untuk segera mencari pasangan agar mereka segera menikah. Usia Raka sudah cukup matang dan seharusnya dia sudah siap untuk berumah tangga. Saat Raka mengatakan dia sudah memiliki kekasih, ibunya sangat senang dan meminta agar Raka membawa kekasihnya bertemu dengan orang tuanya. Namun, Raka tidak terlalu memedulikan tentang itu. Meskipun sejak awal berpacaran dengan Candy dia sudah serius untuk menikahinya suatu saat nanti, tapi dia memberikan waktu lebih panjang kepada kekasihnya untuk menjalani kehidupannya yang bebas sebelum menikah denganya.Tapi tampaknya, ibunya sudah tidak sabar melihat Raka menikah sehingga sudah menyiapkan calon cadangan untuknya. “Hei. Ada apa?” Candy menyapa Raka dengan sebuah senyuman yang lembut. Tangan gadis itu terang
Apakah secepat itu? Itu adalah pertanyaan yang muncul di dalam benak Candy. Apakah perempuan itu yang akan dijodohkan oleh orang tua Raka? Candy tidak bisa menjawab pertanyaan itu dengan benar. “Sejak Candy berdiri di pihak kami, kami benar-benar memiliki income yang cukup besar setiap bulannya. Saya bahkan berharap, kerja sama ini akan selalu berlanjut.” Seorang lelaki yang duduk di satu meja yang sama dengan Candy menatap Candy penuh minat. Dia tidak menyadari jika gadis yang ada di depannya itu tidak peduli dengan obrolan tersebut.“Tentu saja, Pak. Candy selalu bekerja dengan maksimal agar para kline merasa puas.” Melly yang menjawabnya dan berharap lelaki itu masih belum menyadari keanehan yang ditunjukkan Candy. Melly sedikit menginjak kaki Candy yang ada di bawah meja agar lebih fokus. Tapi gadis itu justru semakin menunjukkan wajah kecutnya. “Saya minta maaf, Pak. Tapi saya sedang kurang enak badan. Bisakah kita lanjutkan lagi nanti?” Karena hatinya sedang kalut, maka ten
Perempuan itu kembali ke ruangannya dengan senyum yang mengembang senang. Tampak suasana hatinya sedang sangat baik dan itu karena karyawan baru yang menarik perhatiannya. Saat jam kerja berakhir, semua karyawan pergi ke sebuah restoran untuk melakukan perayaan yang sudah direncanakan. Semua orang bersenang-senang malam itu. Namun Vier tampak biasa saja dan hanya sesekali menanggapi ucapan teman-teman barunya. Tidak begitu antusias. “Vier, terima kasih karena kamu sudah memenangkan proyek besar untuk perusahaan kita. Saya harap kedepannya, kamu bisa betah dan bertahan di Sky Blue.” Sky Blue adalah sebuah perusahaan interior design. Perusahaan itu tidak besar, tapi mereka sudah pernah menangani banyak proyek besar di Jakarta. Dan pemiliknya adalah Kaila. Dia yang berhasil merintis perusahaan itu dari nol sampai perusahaan itu berkembang lebih besar dari sebelumnya. “Sama-sama, Bu. Itu sudah kewajiban saya.” Semua karyawan Sky Blue tampak bahagia malam ini. Setelah hari yang panjan