Share

Suami Angkuhku Memaksaku Kembali
Suami Angkuhku Memaksaku Kembali
Penulis: Miss Yune

01. Perempuan yang Kau Sebut Namanya

"Alex! Perempuan mana yang kamu sebut?" tanya Freya tiba-tiba di tengah keasyikannya memadu kasih bersama Alex, sang suami di atas ranjang.

Hatinya seperti tertusuk ketika mulut Alex melafalkan satu nama perempuan yang tak dikenalnya. Claudia, ya, itu nama yang tadi didengarnya. Siapakah Claudia? Wanita selingkuhan Alex?

"Ah, palingan kau salah dengar, aku tidak menyebut nama siapapun," balas Alex dengan suara malas. Ia kesal karena aktivitas mereka terjeda, hanya gara-gara ucapan yang keluar dari bibir istrinya.

"Tapi ...."

"Sudahlah, jangan berpikir macam-macam," tukas Alex tak ingin dibantah lagi. Sebelum Freya sanggup melanjutkan kata-katanya, Alex kembali mencumbunya, dan meneruskan apa yang sempat tertunda.

Tak sanggup menolak suaminya, Freya pun terhanyut dalam pusaran hasrat, hingga keduanya mencapai klimaks. Alex mendesah panjang, lalu berbaring di sisi Freya, dalam sekejap pria itu tertidur.

Freya pun merasakan hal serupa, tetapi pertanyaan tentang nama perempuan tadi masih mengganggunya. Baru kali ini dia mendengar nama Claudia disebutkan oleh Alex. Rasa penasarannya terus memuncak, dia memutuskan akan mencari tahu tentang wanita bernama Claudia itu, atau dia akan mati penasaran.

***

“Minum dulu kopinya dan sarapan sedikit. Jangan langsung berangkat kerja.” Pagi itu, seperti biasa Freya melakukan tugasnya sebagai seorang istri. Dua tahun menikah dengan Alex, wanita itu telah mengenal Alex luar dalam. Kesukaan, kebiasaan, dan berbagai hal tentang Alex telah dia ketahui dengan baik.

Freya selalu mengingatkan Alex yang mempunyai kebiasaan bekerja tanpa kenal waktu. Pria yang diingatkannya itu hanya terdiam tidak menanggapi perkataan Freya. Namun, dia melakukan hal yang dikatakan oleh istrinya. 

Freya dan Alex menikah karena dijodohkan oleh kakek Alex — Brian Kingston, dan kakek Freya, Liam Hamilton. Usia Brian yang telah renta membuatnya ingin melihat cucunya menikah, dan memberikan cicit kepadanya. Alex yang saat itu tidak memiliki kekasih dengan pasrah menerima perjodohan itu. 

“Kamu harus menikahi Freya, dia adalah gadis yang baik. Dia dapat menjadi istri yang sempurna untukmu, Alex, dan memberikanmu keturunan yang meneruskan nama keluarga Kingston,” ujar Brian kepada sang cucu.

“Baik, Kek. Aku akan menikahi gadis itu," sahut Alex yang menatap Brian tanpa ekspresi. Dia tidak ingin mengecewakan kakeknya yang telah membesarkannya dengan baik ketika ayahnya pergi terlebih dahulu. Ayahnya meninggal karena sakit dan membuatnya menjadi yatim saat usianya masih remaja. Begitu pula dengan ibu Alex yang menyusul ayahnya, setahun setelah kepergian sang ayah. 

Pun Freya yang sangat penurut menerima perjodohan ini dengan senang hati. Wanita itu menganggap pernikahan ini adalah bentuk baktinya pada sang kakek yang selama ini telah merawat Freya si anak yatim piatu. Kedua orang tuanya telah meninggal sejak ia masih kecil akibat kecelakaan lalu lintas. 

“Baiklah, aku berangkat kerja!” Alex yang telah selesai dengan sarapannya berpamitan pada Freya. Tidak ada senyuman yang terlihat di wajah pria itu. Apalagi kecupan hangat yang selalu dinantikan oleh Freya, layaknya pasangan suami istri sewajarnya.

Wanita itu menatap nanar kepergian Alex. “Sampai kapan aku bertahan dengan pernikahan yang dingin ini. Apakah ini yang disebut dengan penikahan?” Freya bermonolog dengan dirinya sendiri.

Alex memang tak membencinya, pria itu bahkan selalu bergairah saat mereka berada di tempat tidur. Namun, hanya itu saja. Selebihnya Alex hanyalah seorang suami yang tak layak disebut sebagai teman hidup.

Dua tahun ini, Freya berusaha dengan sungguh-sungguh untuk menjadi istri yang baik untuk suaminya. Akan tetapi, Alex sama sekali tidak pernah menghargai kesungguhan yang dilakukan oleh Freya. Pria itu selalu bersikap dingin. Ia hanya bersikap hangat ketika mereka mengunjungi Brian. 

Pernah suatu kali saat mereka sedang berdua di ruang keluarga, Freya menanyakan hal yang sampai saat ini masih belum dijawab oleh Alex. Wanita itu kerap kali menanyakan cintanya pada Alex. Namun, saat ditanya Alex selalu menjawabnya dengan perkataan yang menyakitkan. 

Alex menganggap ungkapan cinta tidak penting, yang utama adalah pria itu dapat memenuhi kebutuhan fisiologis dan biologis Freya. Selepas itu, Freya belum pernah lagi menanyakan hal yang sama kepada Alex. Dia takut mendapatkan perlakuan dingin dari suaminya.

Freya tersentak dari lamunannya, wanita itu kemudian bangkit dan merapikan piring kosong yang digunakan Alex untuk sarapan tadi. “Ah, sudahlah, lebih baik aku mengerjakan pekerjaan rumah dibandingkan hanya melakukan hal yang membuatku bertambah risau,” kata Freya menyemangati diri sendiri.

Sebelum menikah Freya pernah bekerja sebagai seorang karyawan di sebuah perusahaan yang cukup bonafide. Setelah menikah Freya memutuskan untuk resign dari tempatnya bekerja, dan fokus mengurus rumah tangganya. Keputusan yang diambilnya itu didukung oleh Liam Hamilton. Sang kakek sangat senang Freya mengambil keputusan yang baik untuk menomorsatukan keluarga.

Namun, tanggapan serupa tak didapatkannya dari Alex. Pria itu tidak ingin ikut campur pada  keputusan pribadi Freya. Baginya, Freya dapat melakukan apa pun sesuai keinginannya. 

Meskipun berniat untuk fokus melakukan pekerjaan rumah, Freya terus terkenang akan perilaku Alex yang selalu dingin dan tidak peduli padanya. Ketika ia sedang membereskan ruang kerja Alex, wanita itu menjadi tidak fokus dan tidak sengaja menyenggol foto keluarga yang ada di meja kerja Alex hingga terjatuh.

Bingkainya berserakan, tetapi kaca yang ada dalam bingkai tersebut tidak pecah karena lantai di ruang kerja Alex dilapisi dengan karpet. 

Tidak sengaja Freya melihat sebuah foto lain yang terdapat di belakang foto keluarga mereka. Foto itu adalah potret Alex yang berpelukan dengan seorang wanita cantik. Mata Freya menyipit melihat foto tersebut. Di sudut foto tersebut terdapat satu kalimat yang membuat hati Freya bergetar. 

My Love, Claudia

Hatinya mencelos membaca kata Claudia. Masih terngiang di otaknya desahan Alex saat menyebut nama wanita itu. “Claudia? Apakah dia wanita yang disebut Alex saat kami bercinta semalam?” 

Komen (9)
goodnovel comment avatar
Sun fatayati
semangat freyaaa... hemoaskan aja tuh cewek.
goodnovel comment avatar
princeskinan49
keren banget bab awalnya. bikin ketagihan baca ...
goodnovel comment avatar
Nanda Utami
semangat freya..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status