Share

Suami Arogan Pilihan Orang Tuaku
Suami Arogan Pilihan Orang Tuaku
Penulis: Nvika302

Bab 1 : Lamaran dadakan

"Saya kemari berniat ingin melamar anak Om" ucap Arga.

"Kenapa mendadak begini? Apa Orang tua kamu tau niat kamu datang kemari?" tanya Papa Nasya pada Arga yang sedikit ragu setelah mendengar niat Arga datang kesana.

"Mama malah yang terus menyuruh Arga kemari Om. Mama sudah tidak sabar katanya" ucap Arga kemudian tersenyum, mengingat kembali bagaimana gigih Mamanya selalu menyuruh Arga.

"Mama kamu itu benar-benar keras kepala. kalau sudah punya keinginkan harus segera tercapai" ucap Papa Nasya yang membuat Arga tertawa dan mengangguk.

"Ada apa ini? Serius sekali?" ucap Mama Nasya yang baru kembali dari dapur membawa minuman dan beberapa cemilan.

Setelah mempersilahkan Arga untuk minum dan memakan cemilan, kemudian sang suami menjelaskan maksud dan tujuan Arga datang ke kediaman mereka. Mama Nasya tampak terkejut mendengarnya.

"Sebentar Nak Arga, apa tidak terlalu cepat? Nasya masih kuliah, bahkan baru berjalan kurang lebih satu tahun" ucap Mama Nasya kaget.

"Iya saya mengerti Tante, tapi nanti setelah menikah pun Nasya masih bisa tetap kuliah. Saya juga tidak akan melarang-larang dia bertemu dengan teman-temannya untuk sekedar jalan-jalan melepas penat. Saya tidak akan mengekang kegiatannya" balas Arga dengan tenang dan meyakinkan.

"Sejujurnya Tante memang ingin Nasya menikah dengan orang yang baik dan dari keluarga baik. Tante pun percaya sama kamu dan sangat yakin. Hanya saja menurut tante ini terlalu cepat Nak Arga"

"Sudah Sudah. Kita tunggu Nasya pulang dulu baru nanti kita bicarakan lagi" ucap Papa Nasya menengahi.

Tidak lama terdengar suara sepeda motor terparkir di garasi. "Mobil siapa? terlihat mahal" gumamnya

"Assalamualaikum" ucap Nasya kemudian berjalan masuk.

"Walaikumsalam" ucap mereka yang ada di ruang tamu.

Nasya mencium tangan orang tuanya, dan hanya melirik pada tamu yang sedang duduk di seberang orang tuanya. Mamanya Nasya memberi isyarat pada Nasya dengan menepuk kursi disebelahnya pertanda bahwa Nasya harus duduk.

"Ini Arga, anaknya Pak Wijaya, sahabat Papa" ucap Mamanya. Nasya mengangguk dan mengulurkan tangan untuk berkenalan, saat akan pergi meninggalkan mereka, Mamanya meminta Nasya untuk tinggal sebentar karena ada yang akan disampaikan.

"Jadi bagaimana? kapan bisa dilangsungkan?" tanya Arga dengan menatap satu per satu wajah yang ada di depannya.

Papa Nasya diam sejenak kemudian memandang balik Arga, dengan menghirup nafas dalam.

"Terserah Arga saja maunya kapan" ucap Papa Nasya yang menyerahkan semua pada Arga. Arga tersenyum mendengar ucapan Papanya Nasya.

"Kalau begitu dua hari lagi saya beserta keluarga akan datang untuk melamar" ucap Arga sambil melihat kearah Nasya dan tersenyum.

"Apa?" ucap Nasya kaget. "Sebentar, ini maksudnya bagaimana? siapa yang mau melamar dan dilamar?" tanyanya dengan cepat.

"Arga akan melamar kamu sayang" jawab Mamanya sembari memegang lengan Nasya yang tampak syok.

"Nasya masih kuliah Ma. baru semester dua" keluh Nasya pada Mamanya.

Merekapun menjelaskan pada apa yang tadi Arga sampaikan, Nasya masih tetap pada pendiriannya untuk tidak mau menikah secepat ini. Mereka masih berdebat di ruang tamu bahkan sampai hampir malam.

Papanya menceritakan bahwa sebenarnya sejak Nasya masih dalam kandungan, mereka sudah di jodohkan. Orang tua mereka bersahabat sejak lama. Susah senang mereka bersama, hanya saja beberapa tahun ini mereka lost contact karena kesibukan pekerjaan masing-masing. Wijaya pun sering keluar kota untuk mengurus sendiri proyek-proyek besar perusahaannya.

Nasya hanya bisa diam, dia berpikir untuk menolak perjodohan ini tapi mengingat Papanya yang punya riwayat penyakit jantung membuat Nasya berpikir kembali. Dia takut Papanya akan syok dan sakit jantungnya akan kambuh apabila Dia menolaknya.

"Baiklah. Kalian atur saja" ucap Nasya. Arga yang mendengar ucapan Nasya tersenyum, sembari melihat ke arah Nasya.

"Lihat saja, kamu tidak akan bertahan lama" batin Arga dengan tetap memperlihatkan senyuman yang penuh arti pada Nasya.

"Kenapa dia tersenyum seperti itu, apa tujuan dia sebenarnya?"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status