Share

Bab 14 : Tercium Media

Kata Orang jangan terlalu bahagia karena kita tidak akan pernah tau badai apa yang akan datang. Tidak selamanya matahari akan bersinar cerah, ada kalanya badai akan menerpa.

Malam yang panjang sudah mereka lewati. Atau mungkin yang merasakannya hanya Arga saja? Karena malam itu tidak terjadi apa-apa antara mereka berdua. Nasya menjelaskan bahwa dia masih 'berhalangan' sehingga mereka harus menunda malam pertama yang sebenarnya bukan malam pertama.

Pagi-pagi sekali Nasya terbangun karena merasa pegal pada pinggangnya. Setelah sadar bahwa Arga masih memeluknya, dia bergerak pelan menghadap kesuaminya. Mengagumi indahnya ciptaan Tuhan yang tengah berada didepan matanya.

Jemarinya menyentuh mata, hidung mancung dan berakhir pada bibir yang sejak kemarin sudah menjadi favoritnya. Tidak tebal juga tidak tipis. Sebuah senyum terbit dari bilah bibir Nasya. Dia bersyukur doanya selama ini didengar oleh Tuhan.

Suami yang selama ini dingin, cuek, galak dan arogansinya tinggi bagaikan langit
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status