Share

Akhirnya

"Kamu nggak apa-apa kan, Yara?" tanya Jenny, berjalan di koridor rumah sakit dan berniat untuk pulang.

"Enggak. Mungkin anemiaku lagi kambuh karena kebanyakan minum kopi," tutur Aayara dengan tersenyum tipis ke arah Jenny, "tapi … aku enggak pernah minum kopi deh perasaan," ucapnya lagi saat mengingat jika dirinya tak pernah mengonsumsi kopi di waktu dekat ini. Tak mungkin dia mengonsumsi kopi karena Maxim sangat over protektif padanya. Walau kadang membandel tetapi Aayara tetap merasa takut pada suaminya tersebut. Maxim mengerikan jika marah.

"Ah, kita kan habis magang trus yang buat laporan akhir itu kamu. Jadi anemia kamu kambuh mungkin gara-gara begadang kali, Yara."

Yara langsung menepuk jidat. Cik, bisa-bisanya dia lupa jika dia minggu ini disibukkan oleh laporan akhir magang mereka. Pantas saja!

"Ehehehe … aku lupa," cengir-nya dengan raut muka pucat dan tegang.

***

Beberapa hari kemudian.

Maxim berdecak marah di ruang kerjanya. Wajahnya terlihat tak bersahabat serta aura
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status