Share

Bab 21 Si Paling Penasaran

"Jona buka pintunya!" suruh Laura.

"Sebentar, Bu," sahut Jona. Kemudian ia berlari secepat kilat menuju ke kamar Bella.

"Bel. Bangun cepet Bel!" panggil Jona sambil mengetuk pintu.

Sudah 2 kali mengetuk pintu, namun tak kunjung Bella membukanya. Sahutan dari pemilik kamar pun tak ada. Terpaksa Jona mengambil kunci cadangan yang ia simpan di lemari kamarnya.

Lelaki itu kembali ke kamar Bella dan berhasil membuka pintu wanita itu. Matanya membelalak ketika menyaksikan kaos Bella tersingkap. Menampilkan perutnya yang rata, putih dan mulus.

Jona menelan salivanya dengan susah payah ketika melihat keseksian tubuh Bella. Sebab dia adalah laki-laki yang masih normal. Munafik rasanya jika mengatakan dirinya tak tergoda sama sekali. Padahal baru sedikit yang terekspos. Tetapi ia segera menghilangkan pikiran tersebut. Mengingat pernikahannya dan Bella hanyalah pura-pura. Dia tak boleh punya perasaan apa-apa terhadap Bella.

"Tidur udah kayak kebo, nggak bangun-bangun," umpat Jona.

"Bella ban
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status