Share

30. Mulai Menghangat

Siti terpaku menatap kepergian anak sulungnya. Rasa sesal menyerang relung hatinya yang paling dalam, hingga mengundang rasa sesak dalam dadanya.

Memang tak seharusnya ia menampar anak perempuannya itu. Rasanya sikapnya kali ini sudah kelewatan.

Siti terduduk lemas di sofa berwarna hitamnya. Rasa sesal terus saja memenuhi isi kepalanya.

Yuli pun keluar dari rumah ibunya dengan rasa sakit hati. Air matanya terus saja meleleh membasahi pipi. Ia merasa mimpi buruk kini sedang menghampirinya.

Ia masih berdiri mematung di depan rumah ibunya, ketika terlihat dari ujung matanya Seorang wanita telah memerhatikannya.

Yuli menoleh ke arah wanita itu, yang ternyata adalah adik iparnya. Melihat Romlah tersenyum sinis kepadanya, membuat darah Yuli mendidih.

"Puas kamu lihat aku bertengkar sama Ibu!?" tuduh Yuli berjalan beberapa langkah ke arah Romlah.

"Apaan, sih, Mbak?!" tanya Romlah yang terus waspada, ia tak ingin Yuli menyerangnya seperti waktu itu.

"Jangan pura-pura nggak tau! Kamu ngasih ci
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status