Share

Ego seorang suami

Orang-orang mulai melangkah masuk ke dalam rumah, menaruh cateringan dalam jumlah besar.

“Mbak bisa kita ngomong sebentar?” Raut wajah Devan tampak sangat tidak senang.

Daffa menyikut pinggang Devan. Dia berpikir jika Devan terlalu tidak sopan berucap ketus dengan wajah yang tidak menyenangkan terhadap tamu yang berniat baik. Padahal Daffa melihat effort mbak mbak cantik jelita itu sungguh sangat besar yang sudah sepatutnya pantas diberikan ucapan terima kasih dengan cara yang menyenangkan hati.

Daffa memiringkan posisi kepalanya merapat pada pangkal telinga Devan, dia mulai berbisik,”bisa nggak? wajah dingin lu itu dibuang jauh-jauh. Nggak sopan tahu, kayak gitu sama orang yang udah berniat baik buat membantu.”

Aziel bergegas menarik Dafa buat menjauh, meskipun mendapat penolakan. “Ck. Lu lagi Ziel! Seharusnya lu ikut nasehatin Devan.”

“Ayo kita ngomong di kamar,” ujar Devan sembari melangkah berlalu dari sana. Laura pun mengikuti langkah bocah itu.

Biji mata Dafa membulat sempurna,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status