Elang tertawa kecil ketika melihat wajah milik Alexa memerah karena candaannya. Kini Elang sudah melepaskan Alexa di sofa.Umpatan kasar terus terlepas dari mulut wanita itu sampai melupakan jika pria yang ia umpat itu adalah putra dari ketuanya."Maaf, aku hanya ingin sekali kali bercanda." ucap Elang."Bercandamu sungguh buruk Elang!!""Aku sudah meminta maaf,.. Baiklah , bagaimana jika aku mentraktirmu makan malam sebagai permintaan maafku?" ucap Elang sedikit ingin merayu wanita yang saat ini sedang duduk di hadapannya itu dengan raut wajah yang sangat masam.Mendengar traktiran makan malam, sepertinya Alexa sedikit tergiur. Matanya melirik Elang."Hanya makan malam?""Jika kamu ingin lebih? Kita bisa pergi ke Mall untuk shopping." jawab Elang.Mendengar kata Mall, jiwa wanita Alexa langsung menggelora. Seperti apapun kehidupan dunia mafianya, Alexa tetaplah seorang wanita yang akan luluh jika sudah berkaitan dengan Mall dan shopping. Alexa langsung mengangguk penuh semangat."Das
Ketika pintu lemari itu terbuka, pandangan mereka segera tertuju kepada isi yang ada di dalam lemari baja itu. Mata mereka terbelalak sempurna dengan apa yang mereka lihat.Ini adalah sesuatu yang membuat mereka membeku beberapa saat. Semua isi lemari, mampu membuat nafas mereka tertahan beberapa detik.Bagaimana tidak, isi dari lemari lemari itu dipenuhi dengan uang bermata dollar USA, emas batangan , perhiasan dan bahkan masih banyak lagi benda benda berharga lainnya. Belum lagi aset aset berharga keluarga Glendale dan daftar harta kekayaan keluarga Glendale seperti beberapa perusahaan, club' malam , supermarket dan stasiun televisi lengkap dengan sertifikatnya dan masih banyak lagi yang lainnya.Dan Harta yang begitu melimpah itu semua adalah milik keluarga Glendale. Yang mungkin senilai berlipat lipat ganda dari kekayaan keluarga Albarez yang sudah terkenal kaya raya itu. Harta kekayaan keluarga Glendale itu mungkin tidak akan habis jika dimakan tujuh keturunan dari mereka sekalip
Kebahagiaan semua orang begitu terasa ketika mengetahui jika Zha telah mengandung bayi kembar sekaligus. Halilintar begitu bahagia, baik itu mau terlahir sebagai perempuan semua, laki-laki atau bagaimana pun, dia akan bersyukur.Lalu setelah bermalam satu malam saja di Rumah keluarga Albarez, dan mengingat rencana mereka yang harus pergi menemui Pemimpin perusahaan JP Group, pagi ini Halilintar kembali mengajak Zha untuk pulang ke Mansion milik istrinya, di mana di sana Elang dan Alexa sudah menunggu mereka.Emily dan Aaron telah mengijinkan, tentunya dengan sederet pesan dari Emily.Akhirnya mobil milik Halilintar keluar juga dari pagar besi milik keluarga Samudra setelah melewati berbagai ceramah panjang lebar dari Nyonya Emily tentunya seputar nasehat untuk mereka menjaga calon Cucu keluarga ini.Sepanjang perjalanan , Halilintar tak hentinya tersenyum dan melirik Zha yang hanya memasang wajah biasa saja itu. Entah kenapa Zha pagi ini seperti itu, tidak seperti kemarin dan semala
Mereka sudah berada di dalam ruangan rahasia itu, kembali mereka mengedarkan pandangan. Tidak ada barang barang berharga yang terdapat di ruangan itu kecuali hanya seperti kamar biasa lengkap dengan ranjang besar dan meja sofanya.Namun mereka bisa melihat begitu banyak foto pernikahan yang tentunya milik Aishe Glendale dan Sean Abraham yang terbingkai dengan indah dan terpampang di setiap sudut dinding dengan ukuran jumbo. Zha menatap itu, ada getaran di hatinya ketika melihat foto pernikahan kedua orang tuanya itu, begitu juga yang dirasakan Elang. Pria itu masih berdiri menatap foto-foto itu.Mata Zha kembali beredar setelah menekan seluruh perasaan getir dalam hatinya, ada sesuatu yang tiba-tiba menarik perhatiannya. Dia menemukan sebuah keping DVD yang sepertinya sengaja diletakkan begitu saja di atas meja. Zha menghampirinya dan meraihnya."Aku menemukan ini!" serunya pada mereka. Semua menoleh, menatap Zha yang telah menggoyangkan sebuah keping kaset DVD yang ada di tangannya
Wanita itu masih terdiam, kedua tangannya terlihat gemetaran dengan wajah yang menunduk tanpa berani sedikitpun mengangkat wajahnya. Wanita itu masih bersimpuh di atas lantai di dekat kaki Elang. Kemudian terdengar suaranya yang lirih berbicara, "Maafkan aku! Sungguh maafkan ibumu, Elang! Ibu salah, ibu minta maaf." rengek wanita itu.Hati Elang bergetar. Seperti apapun, wanita di hadapannya ini adalah wanita yang pernah melahirkan dia di dunia ini, meskipun dengan cara terpaksa. Da tidak sanggup melihat wanita yang sangat ingin ia lihat itu bersimpuh sedemikian rupa. Perlahan Elang meraih bahu wanita itu dan membangunkannya."Berdirilah Nyonya. Kamu tidak pantas berlutut padaku."Perlahan Wanita itu bangun, dan menatap Elang. "Maafkan ibu Elang." Wanita itu kembali meminta maaf.Tapi Elang segera menarik pandangannya. "Kita memang belum pernah bertemu semenjak aku keluar secara paksa dari rahimmu. Jadi, aku tidak pantas menyalahkanmu atau memberimu maaf sekalipun. Yang pantas adal
Kedua ibu dan anak itu masih saling tatap untuk beberapa waktu lamanya.Bibir Aisyah tampak bergetar, dia menahan suaranya yang ingin sekali berteriak memanggil nama Putrinya itu.Kemudian Aisyah mulai melangkah perlahan mendekatkan dirinya pada Zha. Saat melihat ibunya melangkah, Zha hendak berdiri namun Aisyah langsung mencegah nya."Tidak perlu berdiri Nisa, kamu belum sehat nak!" Aisyah langsung menahan tubuh Zha.Jantung Zha bergetar kuat, saat sentuhan kulit Aisyah menyentuh lengannya."Ibu, benarkah ini kamu?" mata Zha sudah meneteskan air mata.Aisyah mengangguk pelan,"Maafkan ibu Nisa.. Maaf! " Aisyah pun menangis tersedu di samping Zha."Kenapa Bu, kenapa kamu melakukan semua ini, apa ibu tahu, jika aku hampir gila memikirkannya. Apa ibu tahu itu?" Zha berkata dengan nada yang masih terdengar tertahan.Aisyah semakin sesenggukan, dia menggelengkan kepalanya beberapa kali."Maafkan ibu Nisa. Maafkan ibu ya." Aisyah semakin menangis.Zha mengepalkan tangannya, dia menatap din
Pertemuan Mereka, Zha dan Elang dengan ibunya, sekaligus fakta yang mencengangkan mereka ini, sungguh membuat hati mereka masih saja berdebar hingga saat ini.Tidak bisa dipungkiri, jika baik Elang maupun Zha sendiri sangat bahagia. Ternyata, mereka belum kehilangan seorang sosok ibu. Mereka masih mempunyai ibu. Bahkan ibu yang hebat. Seorang putri dari ketua Mafia sekaligus pemimpin perusahaan besar JP Group.Seharian ini, Aisyah menemani Zha di dalam ruangan perawatan ini. Elang, Halilintar dan juga Alexa juga masih ada berada disana. Mereka berbaur dengan suka cita. Saling bercerita dan menceritakan apa yang dialami selama mereka berpisah.Hingga sore hari, seorang dokter masuk untuk memeriksa keadaan Zha. Setelah pemeriksaan selesai, dokter mengatakan jika semua baik-baik saja.Sore ini juga, Zha sudah diperbolehkan pulang oleh Sang Dokter, karena memang tidak ada yang perlu dikhawatirkan pada Zha maupun pada kandungannya. Mereka begitu senang mendengarnya.Dengan cekatan, Elang d
Hari hari berlalu dengan tenang sekarang.Dan saat ini masa tiga bulan sudah berlalu terasa seperti begitu cepat.Seperti apa yang sudah disepakati bersama antara Elang dan Zha sebelumnya, setelah selesai mengurus harta kekayaan milik Keluarga Glendale mereka menepati janji mereka untuk menjadikan harta itu sebagai bekal mempertahankan kelangsungan hidup Klan Jangkar perak setia yang tersisa.Mengeluarkan mereka dari bisnis bisnis gelap dunia mafia dan membubarkan semua Klan yang berkaitan dengan mereka termasuk Klan Poison Of Death milik Zha. Sementara Klan Selatan milik Ardogama yang merupakan sisa sisa dari Klan Jangkar Perak yang setia kini dipekerjakan di sebuah perusahaan baru yang dikelola oleh Elang dan Alexa dengan bantuan Halilintar tentunya serta dirangkul oleh Perusahaan Galaxy Group.Setelah semua persiapan selesai, mereka menemui para anak buah Jangkar Perak beserta Anak buah Poison Of Death milik Zha.Pagi ini, mereka mengadakan pertemuan bersama.Mereka telah berkumpul