Share

40. Jalan Pintas

Samsiah yang memang juga sedang jengkel, membiarkan Ela menumpang menangis di rumahnya. Dia sendiri sedang kebingungan, hari ini mau masak apa. Uang simpanannya habis digunakan Gufron untuk bermabok-mabokan, walaupun dia sudah memindahkan berkali-kali tempat dia menyembunyikan, suaminya selalu bisa mengetahuinya.

Beberapa saat, Samsiah pun mulai duduk di bangku samping Ela, hanya terdiam mendengar Ela menangis, dia sendiri sedang pusing dengan perilaku suaminya.

"Teteh tuh kesel sama Kang Tohir, ada saja barang-barang di rumah dijual-jualin. Nggak tahu uangnya buat apa, lama-lama nanti isi rumah ludes semua." Tanpa ditanya adiknya, Ela bercerita dengan sendirinya, sembari mengusap air matanya.

"Semakin jarang di rumah sekalinya pulang hanya untuk mencari barang-barang yang bisa dijual, lama-lama juga nanti teteh yang dia jual," ucap Ela dengan rasa kesal. Samsiah menarik nafas dalam, dadanya pun terasa sesak.

"Kang Gufron pun sama saja, Teh. Uang simpanan

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Gina Ariawiranti
heran manusaa.. bukannya sadar malah makin kebelinger..
goodnovel comment avatar
Bagus Wardana
sip pokoknya
goodnovel comment avatar
Dewi Astati
kisahnya sangat menarik sekali...
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status