Share

Ketakutan dan Kebahagiaan

Damian mendengar, namun bersikap acuh dan terus menapaki anak tangga. Ines mengembuskan napas kasar, meletakkan kedua tangan pada pinggang, kemudian pergi menuju elevator dalam rumahnya untuk sampai ke kamar. Alex mendengarkan teriakan, dari dalam kamar ia tersenyum seorang diri.

Ines sudah tiba di kamar, memasuki kamar mandi untuk membasuh wajah dan menanggalkan pakaian kotornya. Sesaat ia menatap cermin besar melengkapi wastafel, membongkar ikat rambut dan menggulung tinggi. Ines keluar membawa handuk kecil untuk mengeringkan wajah, berniat ke ruang ganti untuk mengambil pakaian, namun justru dibuat terkejut oleh suara seseorang.

“Oh, Tuhan!” seru Damian kaget, begitu pula dengan wanita tengah menepuk-nepuk lembut wajahnya. Damian menoleh ke pintu, juga segala sisi kamar. “Bu—bukankah kamu di bawah?!” Damian membuka lebar-lebar mata, menunjuk sang istri berjarak tak jauh darinya.

“Kamu tidak tahu fungsi lift di rumah?” sahut Ines, lawan bicaranya kembali menelusuri pintu dengan mata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ainun Umshar
ow ow ow pantes Alex peduli bngt sm ines, ternyata ines kakanya, adik Kaka ternyata kalian, yg akur2 slalu ya kaya gini akur
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status